icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikah-Paksaan

Bab 2 Acuh

Jumlah Kata:1004    |    Dirilis Pada: 16/08/2023

nampilan sangat rapi. Mungkin dia akan berangkat kerja, namun di panggil oleh t

sebentar saja," lagi-lagi tuan

t membalikkan badan dan dudu

ra sebentar," lirih Ibu Habib

ah Yusup yang menunduk, l

sudah putuskan kalian akan menikah secepatnya, karena Papa yakin niat baik tidak boleh di nanti-nan

ante Suly. Tanpa sedikitpun senyuman yang dia berikan,

ya Tuhan ... seandainya dia jodohku," b

Ikbal menatap put

rse

gala sesuatunya di sini, lokasinya pun di sini. Kalian tidak perlu menyiapkan apa p

ara hati Citra bergejolak tak menentu, ia

am, jangankan mengeluarkan suara. S

permisi dulu, sudah siang,"

ya gak baik membiarkan minuman dan makanan mubazir. S

di sini ngobrol sama saya. Kebetulan kalau suami dan putra saya bekerja

minumnya masing-masing, lalu me

u takut kesiangan." Yusuf meraih tangan orang tuanya bergantian dan menciumnya. Kemudian berlalu begitu

begitu saja. Bukan urusannya juga, tugasnya hanya menja

aaf ya, anak semata wayang saya memang seperti itu orang nya. Tida

apa," sahut tan

ya berangkat, kalian mengobrol lah dulu," tuan Ikbal be

itan dengan alasan meninggalkan ibu Fatma di rumah sendirian. Lag

is manis ramah dan sepertinya gadis baik. "Baiklah kalau kalian kekeh mau pulang, tapi besok-b

Allah." Citra t

termangu. Seingatnya tak pernah mendapatkan sentuhan h

h hati-h

aru kali ini ketemu gadis itu, dan langsung merasa sayang. "Semoga putraku akan dengan mudah menyayangi gadis itu," g

macam argumen dalam pikirannya. Suara riuh penum

k muda lagi namun sampai detik ini belum juga ditemui seseorang yan

lamunan Suly dan Citra. Kemudian mer

an senyuman. "Bagaimana, lancar

epan," sahut Suly sambil du

kamu?" bu Fatma bertanya, kali in

sekali tidak menyukai Citra, Nek." Citra

baru bertemu, nanti juga perc

ajahnya, yang dingin senyum pun t

mu, siapa yang gak mau sih menikah sama pria setampan dia pengusaha juga. Setidaknya kita bisa hidup s

a kalau Citra tidak diterima oleh yang nama

bertengkar lagi," cegah Bu F

tupun Citra segera mengambil

Nenek ingin melihat Citra menikah. Kan, Nek?" Citra s

tirahat, jangan banyak pikiran juga. Biar kami

?Citra dan Suly memboyong Bu Fatma k

gam tangan Ibunya seraya berkata. "Bu saya pergi dulu y

neknya ngemil. "Citra juga, harus pergi untuk pengunduran d

, jangan khawatirkan Nenek Citra," sahut

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka