Cinta Dalam Balutan Tasbih
ndangan pertama apabila sebuah kata-kata tidak
~Z
*
dah berlalu, sejak mengisi pengajian di masjid Baiturahman itu, Zaid mempunyai semangat yang tinggi. Hatinya begitu berge
a jingga langit sudah berubah menjadi lebih gelap den
rakat, ia tidak pernah sombong akan hal itu. Justru menjadi anak dari seorang yang paham agama dan di hormati banyak orang membuatnya menjadi pemuda yang
tidak seperti biasanya." Dengan memicingkan matanya Am
tanya Zaid sambil menyimpan gelas be
ak oleh kyai Zubair itu memang sangat dekat dengan Zaid. Sel
uda yang hanya berbeda dua tahun lebih muda dari
?" tanya Zaid lagi sambil mengangkat gelas yang
bercadar si pecinta kucing itu, ya?" tanya A
itu seketika menghentikan kegiata
sih muda, sudah sepantasnya fokus saja kepada pendidikanmu," ujar Zaid dengan sorot
atapnya, Amir pun tersenyum lal
ya sangat dalam seperti ada
karena pada dasarnya cinta itu mampu terlihat dengan kedua mata. Cinta adalah sebu
ar penuturan Amir, Z
seperti itu, Amir?" dengan sedikit me
enarnya tidak gatal itu. Dia menatap Z
Amir, dia adalah pemuda yang ditinggalkan orang tuanya karena sebuah perpisahan d
embuat keduanya saling terdiam. Keduanya saling bertatapan ta