icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Luka Terindah

Bab 2 Firasat Seorang Ayah

Jumlah Kata:1174    |    Dirilis Pada: 08/08/2023

u melindunginya adalah impian Nerissa sejak dulu. Bermimpi hidup bahagia di bawah atap

inkan sang suami–yang tak lain adalah sahabat kecilnya. Berkaca dari pengalaman berumah tangga sang kakak ipar, jug

orang

asa menarik, berwibawa, luwes, dan lembut. Bahkan, yang sebelumnya tak tahu caranya menanak

melepaskan segala hobbynya di dunia kecantikan, hanya karena ingin menjadi orang pe

h. Sampai-sampai, hanya luka dan pengkhianatan saja yang Nerissa teri

diam saja rasanya sulit. Hingga akhirnya semua rasa itu berada di titik terendah, dimana hati mulai mati rasa, dan pikira

sibuk menghubungi seseorang–Nerissa pun akhirnya berhasil keluar dari sana melalui pintu darurat di arah timur gedung.

kawasan gedung perkantoran. Duduk sendirian di atas kursi taman, sembari menunggu panggilan terhubung dengan s

lan tersebut mulai tersambung. Sedan

di seberang sana secara to the point, saat mende

k itu malah balik mengajukan pertanyaan. "Papa lagi a

kamu, lagi tidur di kamar," jawabnya. "Nah, se

wajah, Nerissa menjawab, "Sasa gak kenapa-kenapa, kok, Pa. Cuma kang

kin ulah?" tebak sang ayah tanpa basa-basi, bahk

lagi, hingga tangan kiri wanita itu terkepal begitu erat, sementara tangan kanannya m

auh lebih kuat dari yang dia kira. Seolah, semua yang sedan

... tebakan Papa b

gan ngaco, deh!" s

emput kamu sekarang!" ujar pria paruh b

Sasa? Sasa gak kenapa-kenapa, kok. Beneran deh. Papa berlebihan,

erang telepon sana. "Jawab Papa! Kamu di mana

panjang untuk lebih meyakinkan alasannya terhadap sang ayah. "Pa, Sasa ti

ahu, ka

sambungan telepon tersebut, agar pria paruh baya itu tidak mendengar isak tangisny

an raut wajah berantakan, nampak bergerak gelisah dari satu sisi ke sisi lainnya. Menempelkan ponsel yang seda

ir semua akses komunikasi dengan Aresh–termasuk nomor kant

dari kontak panggilan yang tersimpan, menunggu beberapa saat, samp

ucapnya tanpa perl

gimana maksud lo? Jangan ngaco, deh!" protesnya, mengangg

ius, Rash. Sasa kabur

Lo apain adik ipar g

alam, kemudian menjawab, "Sasa mergokin gue lagi diraba-raba sama Xena di kantor, da

is lo, dan lo diem aja? Iy

sh mengangguk. "

sekali! Gak berulan

mulai raba-raba gue. Harusnya, gue tepis tangan dia dari tub

bermasalah sama cewek-cewek gak jelas di luaran sana. Ca

sah panjang. "Gue sala

Sasa?" tanya pria di

or, bahkan gue juga cari dia di gudang penyimpanan, di tempat parkir, di jalanan, di apart-pun, Sasa

um semua akses komunikasi lo, dia blok

ragu, Aresh pun menjawab dengan jujur, "Sasa ny

gan sampai salah langkah. Tunggu d

a Aresh sendiri, dalam keadaan terduduk di sofa ruangannya, mulai tertunduk lemas, sembari menggenggam ponsel di t

ku nyakitin perasaan kamu," gumamnya sa

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka