icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MENGEJAR CINTA GADIS BERCADAR

Bab 2 RESAH!

Jumlah Kata:1050    |    Dirilis Pada: 03/08/2023

ngan suasana hati Salma, pagi ini ia masih resah dan gundah. Biasanya ia berangkat ke kantor den

an, berkacak pinggang seraya menggigit-gigit bibir bawahnya, lalu berj

rlebih lagi pada seorang Dhafa Akramul Dzauri yang tak punya secuilpun kesalahan kepadanya. Kini, Dhafa telah pu

our and Travel' milik orang tua Dhafa. Jika Dhafa masih menyimpan dendam padanya maka sudah pasti nanti ia

kerjaan dan tempat kerja yang cocok bagi gadis berpakaian syar

teman-temannya. Itulah yang membuat Salma mulai membuli dan mengerjai Dhafa. Ia tak akan berhenti sampai mendapatkan semua jawaban soal yang diinginkannya dan pada

nya Salma lirih. Suaranya dibuat seimut mungkin disertai sedikit desahan, tepat dibel

Hembusan nafas Salma di telinganya terasa seperti merontokkan seluruh kekuatan otot dan persendiannya, hingga ia menjadi begitu lemah. Di bibir Dhafa se

posisi mereka semakin dekat. Dhafa kian menegang tak berkutik, ''Bisakah kamu tidak memperlakukan saya seperti ini setiap hari? Kenapa ada cewe

umumkan sekarang juga di kelas ini bahwa kita sudah jadian, kamu yang nembak aku ya

nya dengan segera. Bagaimana ia mampu bertahan..., jantungnya terasa meledak s

bergetar, bahkan garis nadi pada leher Dhafa yang menegang, seb

rhembus menyapu telinga Dhafa, memberikan sensasi aneh yang tak pernah Dhafa alami sebe

an dahsyat yang tercipta setiap kali gadis bengal ini mendekatinya. Salma tersenyum penuh kemena

adek bayi lucu, mmuah!" Itu hanya ucapan bibirnya saja. Ia sama sekali tak menyentuh pipi Dhafa.

. Itu adalah bagian paling buruk dari semua yang pernah ia lakuka

ngan. Ia meraih kembali ponsel yang tadi sempat dihempaskannya. Membuka dan membaca ulang pesan-pesan yang masuk di Grup Al

t ucapannya sendiri. Begitulah, meskipun ia sudah mantap untuk berhijrah dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya d

ia setiap hari mempermalukan Dhafa dengan semena-mena di depan kelas, hatinya begitu bebas tanpa rasa bersa

nya pikiranmu saja.' pekiknya dalam hati untuk menyamankan diri. 'Ah, tak mungkin juga si Dhafa langsung men

lbab besar) warna hijau pupus nan lembut dan cantik, tak ketinggalan secarik kain kecil dengan warna sena

a yang kharismatik dan mempesona. "Papa, Kak Firman, aku berangkat kerja," pamitnya sembari mencium tangan ke

um,'' tutup Sal

ussalam war

Papa dan kakaknya tersenyum haru memandangi kepergian

dan istiqomah. Papa sangat bahagia sekali dengan perubahan

gat bagaimana bandelnya dia dahulu. Oya Pa, sepertinya sudah saatnya Sal

baik-baik untuk adikmu. Papa

. Aku sudah ada ka

rsa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka