MENGEJAR CINTA GADIS BERCADAR
setelah beristirahat seharian. Sejak pagi ia terus saja membenamkan tubuhnya di pembaringan. Ia bangun hanya untuk sholat dan ma
rrtt... d
etar beberapa kali, ia ber
hafa membaca sebuah notifikasi seraya tersenyum senang. 'Gercep benar sohibku
fa membatin. Ia meletakkan ponselnya di atas nakas, belum menentukan pilihan apapu
odoh itu, iya bodoh! Bisa-bisanya Ia jatuh cinta pada si gadis pembully, gadis yang juga sangat ia benci di masa lalu. Seiring berjalannya waktu dan tumbuhnya kedewasaan, Dhafa telah
rang bukan lagi diriku yang dulu. Tak kan ada lagi Dhafa yang bisa ditindas semena-mena atau Dhafa yang mereka bilang cup
aya dirinya telah tumbuh lagi. Seketika ponselnya kembali bergetar berulang
cah kerinduan di hatinya akan kebersamaan dengan bebe
ada Dhafa Akramul Dzauri kelas Dua Belas IPA-E
engizinkan saya berg
ara Satu Umum Sekolah, kan? Baga
sia kan? Wayan nih, teman sekelas kamu yang p
rup, ya. Aku ingat dong sama cowo
di depan kelas itu, kan? Kok baru nongol di Grup sih, selama
ang paling Dhafa benci dari masa SMA-nya. Momen dimana ia difitnah dan dipermalukan oleh seorang gadis pembully, Salma Azzahra, hanya sebagai bahan lelucon dan unt
buka pidato konyolnya di depan kelas. Salma Azzahra yang cantik dan kharismatik selalu bis
r senyum dikulum melihat tingkah gadis bengal yang akhir-akhir ini semakin intens membully-nya. Semakin d
, dan entah apa lagi yang ak
iam-diam cowok ini nembak aku kemarin, iya kan Dhafa? Ngaku saja, be gentleman dong! Tapi, maaf ya bocil, aku enggak bisa
erita Salma. Bagi mereka ini adalah hal yang sangat janggal dan lucu, ketika seorang cowok cupu, anti cewek dan kutu buku, begitu beraninya me
lidahnya seakan kelu. Ia justru merasa seperti sorang pencuri yang sedang tertangkap basah, ia menyerah kalah dan bertekuk lutut di bawah tekanan perasaannya sendiri.
keset begitu, beraninya nemb
dah baligh se
hahahh
i sudah tahu mimpi basah d
ahahhha
an. Makanya kalau mimpi jangan ketinggian, ca
dipicu oleh kisah bohong dari Salma. Dimana Salma melakukannya hanya karena iseng dan demi lelucon semata. Salma tak pe
kelam itu, ia tak ingin berdarah lagi. Sudah bagus ia sek
*
an. "Kenapa mereka tak juga melupakan semua kelakuan burukku di masa lalu? Itu sudah lama sekali.
kenyalnya dengan jari telun
, Aaaargghh!!" Salma benar-benar kesal dan bingung. Ia mengacak-a
rsa