Pejuang Restu
rgi ke luar kota. Setelah semalam, dirinya
Basti menyesali
an keluar yang terbaik bagi Raline, Basti tidak bisa berbuat
g akan dia lakukan di Makassar nanti, karena sebelumnya Basti memang belum pernah ke sana. Dan alasan yang membuat Basti memilih Makassar sebag
rumah salah seorang pengasuh Basti sewaktu dirinya masih kecil. Basti biasa memanggilnya dengan panggilan aunty K
asti. Hanya saja, sejak Kisyan pindah ke Makass
lum juga di buka. Hingga akhirnya dia memilih untuk m
dari rumah begitu dia mendapati pesan masuk dari Basti. Kini, ke dua orang itu terlihat
di dapur, jadi nggak mendengar su
uki rumah minimalis itu. Kondisi rumah sangat
bocah perempuan dari arah dap
ih bocah berusia tujuh tahun itu ke dalam gendongannya. Dia memutar
udah masuk SD tahun ini,
i," nasehat Basti pada Ganesha. Dia mengelus puncak kepala Ganesha dengan
esha mau jadi artis terkenal. Ganesha
. Mau kemana-mana susah, ribet, banyak yang minta foto," sambung
kayak Tante Helen, Ganeshakan cantik, pasti nanti yang nge-fans sama Ganesha
Bocah perempuan itu semakin terlihat mengge
sti ajak Ganesha ke J
Dia kembali sibuk dengan
Dia melongok pada makanan yang sedang di b
ni, makanya Aunty masak opo
i jadi lap
agi matang, ayamny
jalan ke arah lemari es dan me
n Basti menganggap rumah Kisyan sebagai rumahnya sendiri. Seperti halnya Helen, Ibunya yang juga sudah menganggap Kisyan seperti adik kandungnya sendiri. Hubungan mereka masih terjaga dengan baik sampai
enghampiri Basti di meja makan dengan semangkuk opor panas,
ti menyantap hidang
melihat cara Basti makan. Kelihatan se
u tidak tinggal dengan ibumu lagi? Ada apa Bas?" tanya Kisyan
. Lelaki itu mengelap sudut mulutnya dengan tissue da
ukan sekarang?" ucap Kisyan lagi, bola mata wanita itu tampak berkaca-kaca. Entah kenapa, Kisyan mendadak sedih ketika
a meraih punggung tangan Kisyan di atas meja dan mengusapnya perlahan. Pandangan mereka kini saling beradu. Bas
mendapat jawaban pasti dari Basti. Kisyan sudah sangat paham sifat Basti di luar kepala. Basti itu memang di kenal pendiam, penyendiri dan tidak mu
gejar karir jelas sangat mempengaruhi perkembangan mental B
epian. Dia hanya butuh kasih
nyum semasa Basti SMA dulu. Aunty tahu, apa alasan Basti pada akhirnya bisa lulus ujian dengan nil
kah?" Kisyan b
pilkan gigi-gigi putihnya yang rapi. Sebuah
i banyak sekali wanita di luar
mulai b
Basti hanya mencintai Raline, Aunty," ucap Basti tulus. Meski terd
g. Mungkin faktor kesepian dan keterdiamannya itu yang membuat Basti tak banyak bergaul dengan orang kebanyakan. Namun hal itu justru
ngkali dia timang-timang dan dia ninak bobokan dalam pelukannya, kini sudah me
aline?" Kisyan pikir, pembicaraan ini harus segera di selesaikan. Sebelum Basti berubah pikiran dan memilih untuk kembali diam. I
arian penuh. Kisyan yakin itu tidak benar. Basti tidak mungkin melaku
Helen yang selalu menilai sesuatunya melalui materi. Kisyan lebih paham sifat Basti daripada Helen sendiri selaku ibu kandung laki-laki setengah bule itu. Apalagi sek
bu-abu dalam benak Basti," ucap Basti apa adanya. Kali ini, dia tidak mau menyembunyikan hal apapun lagi. Mun
n-pelan pada Aunty, bagaimana
segalanya. Insiden pemerkosaan terhadap Raline
um terus mengembang di wajahnya. Saat itu, dia sengaja menyewa dua kamar tidur yang letaknya bersebelahan. Satu u
Raline, bahkan sejak dia masih duduk di kelas dua SMA. Dan selama itu Basti menyimpan perasaan itu sendiri tanpa berani mengungkapkannya secara langsung karena takut merusak hu
rasal dari kalangan keluarga tidak mampu, hingga dia beberapa kali mendapat bullyan dari siswa-siswa laki-laki yang dengki padanya akibat merasa kalah pamor di sekolah. Dan Raline lah satu-satunya cewek di sekolah yang berani m
nya, Basti yang dikenal berandal dan seringkali bolos sekolah jadi tertantang untuk be
memendam kecewa karena dia tidak seberuntung Bayu. Hingga akhirnya, dia pun memil
katan Basti dan Raline t
mana Basti berniat menya
kup lama di rofftop. Padahal terakhir mereka berbalas pesan sudah tiga jam yang lalu. Saat itu Raline mengatakan bahwa dirinya seda
efon Raline. Tapi sayang, hingga panggilan yang
untuk mengetahui keadaan Raline dan bermaksud mengecek keberadaan Raline di kediamannya, Basti menerima pesan masuk dari Raline yang mengatakan bahwa kini Ra
di antar ke atas rofftop. Bahkan Basti sudah membayar mahal pada salah satu bellboy yang dia suruh menunggu kedatangan Raline da
atas ketidaknyamanan yang terjadi menimpanya malam itu. Merasa kecewa sekaligus kesal, Basti
tu kosong. Tak ad
mempermainkannya malam ini. Basti yang sudah terlanjur kesal akhirnya memilih untuk
dirian masuk ke da
keesokan paginya dia terbangun, nyatanya Raline tengah t
i benang pun menempel di tubuh mereka. Hanya selimut putih tebal yang
sampai di situ. Basti kembali dibuat terperangah hebat, saat dia me
menerus mencoba untuk mengingat ap
tnya, Raline pu