icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pejuang Restu

Bab 2 Part 2. MALAM PERTAMA

Jumlah Kata:1739    |    Dirilis Pada: 27/07/2023

u pekat menggulung di angkasa. Berjalan pelan dan berarak tanpa sedikit pun perduli, bahwa

e masih asik bergumul dengan lamunannya.

bisa di bilang cukup lama. Berjuta beban pikirannya seolah berkurang saat dia melakukan hal itu. Tapi sayangnya, mal

irinya masih saja men

rnya, dia menghela napas berat lalu me

usang tempat Raline menyimpan koleksi buku bacaanya. Satu buah lemari pakaian berukuran sedang serta satu kas

asan make up, ketika seseorang memasuki kamarnya dari arah luar. Seorang laki-laki yang mengenakan c

arah Raline yang saat itu

lum makan. Aku suapin ya?" ucap Basti dengan sepiring nasi beserta lauk pauk

tidak b

dengan senyum yang mengembang di wajah tampannya. Dengan tulus, Basti hendak menyuapkan satu

AN

menyenggol kuat piring yang di pegang oleh Basti hingga benda pecah belah itu jatuh dan hancur di l

Tok

iringi pertanyaan khawatir dari mulut Rani. "Lin,

-buru memb

i pecahin piringnya, maaf ya Bu," ucap Bast

lihat Raline kini tertidur di kasur deng

iar Ibu bant

istirahat aja," ucap Basti yang jadi tak enak ha

etulusan dari sikap Basti yang memang dasarnya pendiam dan tidak banyak bicara. Menurut Rani, Basti itu laki-laki yang sopan dan baik. Meski, dia sendiri tidak menampik satu kesalahan besar yang Basti lakukan terhadap Raline anaknya. Tapi, jika boleh jujur, Rani tidak bisa membenci Basti. Apalagi bersikap kas

antakan dan kotor. Basti menghela nafas berat, sebelum akhirnya dia berjongkok dan mulai membersihkan pecahan-pecahan kaca itu. Sesekali d

pelan dan kembali

am pertamanya dengan Raline pasti akan

tuhkan waktu untuk benar-b

ya perlu

*

masuk melalui jendela kamarnya. Keningnya mengernyit karena sila

g tikar yang dia gunakan un

atu bulan belakangan ini, dia tinggal menumpang di rumah Raline, Basti sudah cukup terbiasa dengan kondisinya sekarang. Dan tubuhnya pu

begitu dia keluar dari kamar dan mendapa

gkat bareng Bapak," jawan Rani sambil tersenyum. "Sarapan dulu Bas, it

meja makan kecil di ruangan sebelahnya. Saat dia membuka tudung s

hal jelas-jelas dia tadi mendengar Ibu mertu

gue. Malahan udah keluar lagi tadi," bisik Kiara

i itu. Dia menarik nafas panjang

an. Kurang baik apa coba gue? Lagian, lo kan anak orang kaya, lo tinggal telepon aja tuh restoran mahal terus

han adik iparnya itu yang jika

sik molor aja di kamar. Lo nggak malu apa? Udah hidup numpang, bisa ikut makan enak di sini setiap hari, gratis pula. H

alam kamarnya, sempat terdiam di ambang pintu

ita. Basti tidak mau lepas kendali. Dia harus tetap mengontrol emosinya. Dan semua itu dia lakukan karena d

kok." ucap Basti kemudian. Dia berusaha untuk tetap meny

kai untuk biaya pernikahan kalian, lo nggak tahukan gimana hancurnya perasaan Mba Raline, saat dia harus menerima kenyataan kalau rencananya untuk kuliah gagal. Dan semua itu gara-gara ula

marnya begitu dia selesai dengan

angu di depan pintu kamarnya. Perasaan b

ikahan. Lagipula, sejak awal, Basti sudah mengatakan bahwa pernikahan mereka cukup di adakan secara

an uang-uang itu? Sementara dia saja

berlangsung lama. Tidak sampai satu minggu, Basti pasti akan menerima panggilan unt

kan hanya satu kali. T

usir dari rumahnya sendiri, oleh seorang wan

ak bukan, adalah Ib

*

ran pekerjaan Raline di tolak oleh perusahaan-

rusahaan kami itu mencari karyawati yang masih fresh graduate dan masih single. Silahkan Mba cari pekerjaan di tempat lain saja Mba," ucap seorang karyawan

seraya menerima berkas

ang dia datangi. Tapi, tak ada

ft

menggunakan heels yang cukup tinggi ternyata sangat melelahkan. Raline merasa kaki-kakinya kini kra

ak sebotol air mineral dingin yang baru saja

idak nyaman lagi di gunakan. Harusnya sepatu itu sudah pensiun dan tidak layak pakai, hanya saja, Raline tida

melanjutkan kuliah. Mungkin dia tidak akan seperti ini sekaran

a alami secara bertubi-tubi saat ini, semua tak l

ng kini menjadi

g sangat-sangat

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Part 1 HARI PERNIKAHAN2 Bab 2 Part 2. MALAM PERTAMA 3 Bab 3 Part 3. MENGHILANG4 Bab 4 Part 4. AUNTY KISYAN5 Bab 5 Part 5. TENTANG BAYU6 Bab 6 Part 6. TIGA KISAH MANUSIA7 Bab 7 Part 7. BACK TO INDONESIA8 Bab 8 Part 8. KEDATANGAN BASTI9 Bab 9 Part 9. CIUM AKU, BAS!10 Bab 10 Part 10. TATO ULAR11 Bab 11 Part 11. DAMAI12 Bab 12 Part 12. BAYU IS COME BACK13 Bab 13 Part 13. PERTEMUAN DI MUSHOLA14 Bab 14 Part 14. KEJUTAN15 Bab 15 Part 15. SEKELUMIT KISAH MASA LALU16 Bab 16 Part 16. KEDATANGAN DIREKTUR BARU17 Bab 17 Part 17. HELEN ANASTASIA DIRGANTARA18 Bab 18 Part 18. ANAK HARAM!19 Bab 19 Part 19. PERTANYAAN RALINE20 Bab 20 Part 20. BUKAN ANAK JONAS21 Bab 21 Part 21. KESAKITAN BASTI22 Bab 22 Part 22. MAKING LOVE NIKMAT23 Bab 23 Part 23 AROMA TUBUH NIKMAT24 Bab 24 Part 24. SANDIWARA25 Bab 25 Part 25 ROMANTIS DI PANTAI26 Bab 26 Part 26. DI DATANGI IBU MERTUA 27 Bab 27 Part 27. RENCANA BAYU 28 Bab 28 Part 28. KESEMPATAN NIKMAT29 Bab 29 Part 29. MANDUL30 Bab 30 Part 30. TRAGEDI BERDARAH31 Bab 31 Part 31. FOTO NIKMAT32 Bab 32 Part 32. PESONA BASTI33 Bab 33 Part 33. FOTO MESRA34 Bab 34 Part 34. PERTENGKARAN35 Bab 35 Part 35. OM MARCEL36 Bab 36 Part 36. SICK37 Bab 37 Part 37. RALINE PINGSAN38 Bab 38 Part 38. Raline keguguran39 Bab 39 Part 39. MASA LALU YANG TERULANG40 Bab 40 Part 40. AMARAH BASTI41 Bab 41 Part 41. LELAKI KEPARAT BERNAMA ALDRI!42 Bab 42 Part 42. PERSETERUAN DUA KAKAK BERADIK43 Bab 43 Part 43. TIDUR BERSAMA44 Bab 44 Part 44. MARCEL FRUSTASI45 Bab 45 Part 45. ASISTEN PRIBADI46 Bab 46 Part 46. STATUS PALSU47 Bab 47 Part 47. Apa Adanya48 Bab 48 Part 48. VIDEO GAIRAH KENIKMATAN49 Bab 49 Part 49. INTEROGASI50 Bab 50 Part 50. SURPRISE51 Bab 51 Part 51. HAPPY BIRTHDAY BASTIAN52 Bab 52 Part 52. RASA TAKUT53 Bab 53 Part 53. MAKE OUT