Godaan Maut Ipar dan Mertua
aaah sssst pasti sudah ayah lumat susumu yang montok itu, Sayang." Lenguhan Pak Dahlan kembali terdengar jelas
t menggairahkan dan menggoda itu, Sayaaang. Aaaah sssst ayah tak tahan lagi, Sayaa
kocokan tangannya hingga suara-suara e
odok sekuat tenaga dengan kontol besar dan panjang ini, Sayang. Aaaah... Fitria, ayah ingin mengentotimu, Sayaaang.
a kemduian kamar mandi pun mejadi sunyi. Dan tak lama kemudian terdengar suara air yang ditumpahkan k
kamar mandi, khawarir ayah mertuaku kelua
p pintu dengan rapat. Lalu kembali telentang di atas
kan ayah kandung suamiku, bermasturbasi dengan membayangkan diriku!' sesalku dalam hati karena tiba-tiba saja timbu
an memamerkan kemolekan tubuhku pada lelaki soleh itu. Aku pun tidak boleh berkh
ku tadi yang sedang bermasturbasi dengan membayangkan diriku, aku menjadi bena
vaginaku yang masih basah, dan aku mulai mengocoknya sambil m
keduaku pun mulai mendekat, dan tak beberapa lama
t-geliat, hingga pada akhirnya aku merasa lemas, ngantuk dan
u menjadi saksi bisu tentang kemesu
terjadi dengan
dengan ayah mertua, aku pun menjadi kurang tertar
asa gairahku jauh berkurang karena kurasakan
*
mnya. Yaitu, sekarang aku merasa agak malu ketika menghadapi Pak Dahlan sendirian. Saat beliau melihaku dadaku mendadak berdetak lebih cepat
n rumah tangga. Entah kenapa, aku merasa suasana yang terjadi di antara kami begitu
aya buatkan minum
it," jawab ayah mert
teh itu jadi, aku segera menyajikan padanya. Entah karena takut, sungkan, penasaran atau sudah gila
gila pun terber
nnya tepat di depan mukanya. Segera saja aku siapkan secangkir air pa
aku menuju
s itu di hadapannya. Aku sengaja memilih posisi berdiri di depan
agi sambil mencelupkan kantong teh ke
r bisa agak nyaman mencelupkan kantong teh ke dalam cangkir. Sekaligus memamerka
n penampakan payudaraku dengan begitu jelas, oleh karenanya aku
lupa lagi," tanyaku lirih, sambil
ja, Fiiit," jawabnya
ketika aku bertanya. Padahal aku tahu, jika sedari tadi, bel
i waktu yang dibutuhkan. Dan sekilas aku melihat mata ayah mertuaku k
ian lucu
angkir teh, tangannya gemetar d
ah?" tany
" jawabnya sambil cepat-cepat menyeruput
. ternyata tehnya masih pa
," saranku sam
cuni kembali oleh imajinasi liarnya tentang diriku. Karena ketika melihat ke arah sarung yang dia kenakan, aku
sepertinya!' serhaku dalam hati karena silurt kepa
ke kamarku. Dan lama kemudian, aku pun mendengar ayah mertuaku beranj
genya, dan kini dia onani lagi d
dan hasrat seksual dari ayah mertuaku pun semakin menjadi-jadi. Da
dia setelah melihatku telanjang bulat di kamar mandi. Apakah dia masih bertahan dengan prinsipnya yang meng
tak sab