King Of King
saja sudah seperti ini, apa lagi nanti. Makan daging panggang yang ras
nyonya ke empat memang kesakitan," ucap s
tanya ke arah si pelayan. Lalu katanya,
et, janganlah kamu seperti ini.
bahayakan janin kamu sendiri," ucap ADelia dengan suara yan
nya ia tidak kuat dan kembali jatuh. Perutnya menyentuh lanta
n keempat wanita itu tertawa dalam hati dan berkat
ka melihat darah keluar dar
mpai keguguran Elisabet. Bila kamu kegug
engan wajah marah. Tetapi ia tidak dapat berkata apa-apa kepada keempat wanita itu, karena ia tid
tinggalnya yang berada di depan. Jarak antara ruang perjamuan dengan tempat tinggal si s
ggalnya, tetapi ia tidak berani. Karena sudah banyak orang yang melihat dan tentu saja
akan ceritakan semuanya kepada Kaisar ketika ia kembali dari p
ya. Karena ia merasa, kalau itu terjadi, bukan saja si Jenderal yang di hukum mati. Dirinya pun akan di huk
u ia melepaskan pelukan maka junjungan-nya itu tidak akan sadarkan diri. Siapa yang akan
h Elisabet dengan suara berbisik
a di depan pintunya tertulis selir keempat bukan nama si perempuan. Pemberi
tubuh Elisabet. Benar saja, begitu ia melepaskan genggam
erkata, 'Syukurlah sudah
Orang itu berkata, kepada si jenderal, "Kenapa kamu diamkan saja di
ikan mata untuk memperhatikan dan mencoba mengenali-nya tetapi ia tidak ingat si
tempat tinggalnya. Ia pun merebahkan tubuh yang terkulai lemas itu ke atas tempat tidur. Lalu dengan penuh kasih sayan
kedua matanya, barulah si Jenderal
angannya sambil berkata, "Bukan berarti ak
irian. Padahal setelah agak jauh ia kembali kesitu dan mengintai serta mengawasi secara sem
dua orang wanita tua datang dan men
dur setelah kejadian tadi. Begitu ia membuka pintu kedua wanita tua tersebut segera menerobos m
engan memegang perut si selir keempat itu serta bagian bawah perut. Tak lama kemudian kedua wanita tua itu tampa
tua itu bergegas pergi tanpa mendeng
edua wanita tua itu dan siapa yang mengutu
lihat orang yang berbicara dengan kedua wanita tua itu. Karena terlalu jauh jaraknya si Jenderal Robert tidak da
si jenderal agak terkejut karena di ketahui oleh
pergi ketika di tatap olehnya. Tetapi tawanya tidak terde
pun melangkahkan kakinya menuju
dak mengangkat tangannya hendak mengetuk
ih baik-baik saja!" bentak Permaisuri itu dengan perasaan sedikit kecewa. Kecewa