Petualangan Seka dan Kompas Perak
au begitu kita lakukan sek
Aku harus melakukan kegiatan lainnya. Hari ini
a menguasai kemampuan apa yang ada pada dirinya. Anak laki-laki tadi mendorong tubuh Seka keluar.
i belum mengenalk
d! Sampai ber
la
eka diusir dari rumah orang. Tetapi nama
tu adalah Firjad! Baiklah, aku
ali. Untung masih ingat cat bangunan yang ditinggali kakeknya dan Arin. Sebab dari segi bangunannya nyaris sama
ek memang
ah ayo kit
anak laki-laki ini. Padahal Seka sudah berpenampilan rapi tidak seperti sebelumnya. Namun t
tu kau
a, k
gingat nama itu! Kemarilah nak aku i
dan Seka duduk di kursi kecil yang ada di kamar ini. Kai San sudah jauh lebih b
anya lagi setelah Raka. Itulah sebab
sa jadi jawaranya
mu ada banyak! Anak-anak Pulau Garam yang memiliki
dia juga y
Tahun ini kakek dan Kai Wi mau membuat sedikit lebih
g masih anak-anak. Jangan sampai ada korban jiwa dari peristiwa ini. Tim m
ntuk timnya sendiri. Jadi,
dak mau
ini. Setiap anak adalah rival. Sekalipun mereka datang dari keluarga yang sama. Cucu perempuan Mangudh
memang seperti itu orangnya. Kakek harap
ga. Selama ini belum pernah tahu bagaim
kan kalau punya
ini dia makan daging berserat seperti ini. Biasanya ikan bakar sudah jadi barang mewah baginya.
anak lainnya waktu berk
emu dengan cu
dia besok mau
ya, Seka. Anak itu lebih bijak dan
suka padaku? Padahal aku ti
a lalu dari Arin yang tak ingin diungkapkan oleh kakeknya saat ini. Se
dimanja olehk
Tapi anak laki-laki ini memilih untuk menghabiskan makan mal
emani kakek ti
u sendirian. Sebelum itu, Kai San meminta pada salah satu pelayan perempuan untuk membawakan mak
ku Seka! Dulu kau ti
berdua saja
u dimana
ya. Tapi ternyata Seka sejak lahir tak pernah melihat wajah ayahny
aga! Dia menghadapi
ga pernah me
u ditakuti oleh semua orang di Nussa Antara. Apalagi Seka yang sebentar
al kejam dan punya
menjatuhkannya berk
barkan tentang hal ini. Tapi syukurlah kau
dulu disana, kakek. Aku yakin
u Garam itu selesai bawalah Ibu
Tertawa bersama hingga akhirnya Kai San mengantuk. Namun Seka belum bisa tid
lakukan? Tidak mungkin men
untuk pergi diam-diam. Dia keluar perlahan dar
kamu lakukan di m
ri
tu dari sini. Ya kan? Lalu kabur d
gan benda-benda yang ad
u mana mungkin tidak suka d
h? Selalu menuduhku
ing dekat kamar kakeknya. Dengan berani Arin menaruh tangannya di dinding
u. Lagipula kamu juga bakalan merepotkan nantinya. Lalu aku dan Firjad yang terpaksa
i. Rasanya makin kesal saja menghadapi Arin. Baru kali ini Seka