AYO, Kawin Kontrak!
ra I
itu menuduh dan tidak berani menatap wajahku apalagi mataku. Ia saat ini benar-benar hancur dan t
pi sudah tidak gadis lagi seperti apa yang ia niatkan datang ke rumahku
Rasa sakit yang teramat aku rasaku membuat aku seolah mati rasa. Tat
iku berangkat kerja. Aku akui ke
menatap testpack positif yang sekarang ia let
ku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa, ini sudah terjadi dan... tolong aku mba.
ilang tidak
dan menunjukkan wajah i
h kasihan malah ak
ik yaa, tapi terny
pa ia menunjukkan Seolah akulah pemeran antagonis dan ia sebagai protagonis yidak terima de
intanya memelas. Ak
erasaan aku, memikirkan konsekuensi atas perbuatanmu ini. Kau dan suamiku yang berbua
nikahiku bila menda
beri izin kau sudah menyerahka
hilaf. Aku salah mba
ta maaf. Seolah semuanya selesai
N MEMBERIKAN IZIN!" ja
nya kian
itu terjadi padanya seperti yang saat ini aku alami. Bisalah kau meliha
a-bisanya dia mengatakan itu.
jelas berbeda
mu. Aku tidak ada urusan denganmu. Pergilah selagi aku masih memperlakukanmu s
rilah kita saling mengasihi, bantu aku, terimalah aku mba, hidupku
idak teta
ah aku sama suamimu, terimalah aku mba, keluargaku sudah men
untuk menjadimu maduku. Bukan urusanku soal nas
sudah hamil mba. Bukankah seharusnya mba menerimaku. Mba tidak bisa memberikan keturunan pada mas Wisnu. Jadi apa salahnya mba jika aku yang mengganti pe
nita akhir zaman. Membuat perbandingan antara dirinya yang hamil dari
tap pada pendirianku. Kalau aku tetap tidak
ri pun aku tidak masalah kak. Yang penting aku mendapatkan tanggu
tubuhmu di jamah sama pria yang bukan suamimu. Jadi apa pun yang terjadi hadapilah, jangan bawa-bawa orang lain menjadi tumb
pulang kerja dan makan malam. Kami du
mudah terpengaruh oleh masalah yang ada, sanga
n. Ia tahu malam ini adalah persidan
bisa mas j
a yang mas Wisnu inginkan, mas sudah tahukah apa yang sudah terjadi. Mas W
ar-benar khilaf malam itu," tat
tepat untuk membahas itu. Aku mau tahu apa solus
s benar-benar minta maaf sedalam-dalamnya padamu dek.
. Hantaman tajam menghunus hati
rih Wisnu sambil mengg
dosa yang sudah emas perbuat. Mas ingin bertaubat, ma
pah ruah, aku tidak ma
maaf ia bisikkan. Bahkan saat kami sudah berpindah ke tempat tidur
ng amat sangat baik, lembut dan penurut. Tapi ia sangat mengenal istrinya ini. Wanita pendiam tapi me