Salah Target
ak seorang gadis muda kira-k
rapa lama dia tidak sadarkan diri. Matanya menyapu se
ada orang lain, selain dirinya di ruang
ruangan itu, temaram warna orange masih tampak sed
ruangan. Ketika dirasa aman, perlahan dia menggeser tubu
a. Kerongkongannya terasa kering. Ti
Kruuuk
kin sedang mengamuk karena entah bera
t merapat ke samping dipan yang berada di depannya, ada ba
ma watt, dia melihat ada luka sayatan k
bunga-bunga, warna merah muda, yang d
sing, dan matanya berkunang-kunang. Berulang kali gadis itu
ntur benda tumpul. Sayang, tangannya sedang terikat, sehingga dia tidak mampu
apannya, dia melihat pelipis matanya lebam berwarna biru keu
iapa yang membawaku? Apa m
yang tak mampu dia jawab. Keningnya mengkernyit, menging
*
tiba-tiba terbangun dan melihat sekelebat baya
rlelap, tiba-tiba mati lampu. Seketik
den kamarnya yang mendapat pancahayaan dari sinar bulan. Kebetulan bul
ngajaan. Karena dia melihat sorot lampu
, kakak perempuannya bersama ibunya sedang menghadir
m selesai dia mengingat-ingat seluruh kejadian di malam itu, sebelum dia baku hantam dengan b
sini. Mengapa tidak ada orang sa
tiba pintu ruangan itu terbuka, seorang laki-laki dengan ku
akaiannya lusuh, pandangannya tajam, dan bengis. Laki-laki itu
amu tak cepat-cepat sekarat. Menyusahkan
alian menculikku!" ucap gadis itu sa
isik! Segera makan makananmu! Atau
ingsut dari tempat duduknya. Dalam pa
dia berbuat macam-macam kepadaku. Kalau aku jual mahal, pura-pura tidak mau makan, dari mana aku mendapat
umis tebal itu semakin mendekat, lalu berhen
an mendekat
kamu bisa makan, kalau tanganmu terik
n seorang gadis mungil sepertinya, satu piring penuh nasi dengan satu potong dada ayam goren
a dalam waktu beberapa menit saja. Lahap sekali
, makan seperti pengemis kelaparan!" ucap laki-la
aku. Aku ada ujian akhir semester. Ini menentukan ma
ukan urusank
sai makan, laki-laki i
ku kesakitan. Sebenarnya apa yang kalian inginkan dariku?" rengek gadis itu,
ki-laki berkumis tebal itu langsung keluar dari ruang itu
kannya tidak digubris oleh laki-laki berkumis te
bagai orang kesetanan. Sambil meringis menahan sakit, dia beringsut
dengan kumis tebal itu kembali masukke sana. Laki-laki
bisa melarikan diri. Semua tempat ini dijaga ketat. Tubuh
menyeret gadis itu kembali ke tengah ruangan d
dengan telaten dia mengompres luka lebam di pelipis mata ga
lengan gadis itu. Sebelum keluar, kembali la
abisi nyawamu kapan saja aku mau. Tapi nyawamu terlalu berharga. Akan kutukar nyawamu den
emua beres, kembali laki-laki itu melangkah keluar dan mengunci pintu ruangan itu rapat-rapa
eka? Apa maksud merek
*