Wangsit Kuntilanak
eka semua yang masih menjunjung tinggi junjungannya, bersama-sama membantu mewujudkan
itu inginkan. Bukankah mereka sendiri yang meminta B
ng akan dialami. Yang jelas sekarang kepuasan hati
reka yang gampang menghakimi atas dasar yang mereka lihat, tidak pantas hidup di dunia dengan dam
terdengar. Bisik-bisik para setan dan j
diaa... kesayangank
Jengah dan lelah yang pekat. Sudah saatnya membuktikan apa yang dahulu dia janjikan.
ya mengadah ke atas. Dua mata perempuan itu perlahan tertutup. Bib
ngan nada melengking
bencian kebencian yang selama ini Tertanam. Bayarlah semua hutang-hut
un l
kitl
kan di
an berupa gumpalan
ng akan menjadi mimpi buruk kalian. Dan aku akan datang
ar. 'Bersiaplah untuk kengerian yang tidak akan pernah
angan rumah itu, mulai terkikik geli, memunta
goyang, kepalanya berputar-putar
mua ndoro ayu. Bunuh mereka hingga ke ketur
elma menjadi sosok yang sangat mengerikan. Merangkak dengan dua tangan dan kakinya
tai dan baunya b
ngan itu semakin tertawa kencan
gema tida
satunya sosok yang menyetujui maksud hatinya. Sensasi sen
ia lalu kembali mendendangkan kidung bernada u
" ucap Belinda diiku
yahku yang k
tanam. Bayarlah semua hutang-hutang itu dengan lun
bangkitlah... Tunjukkan dirimu... Sambutlah p
menangannya. Keringat mengucur semakin
kan kepuasan yang sama dan mulai
hahaha. Bunuh,
perempuan itu membawakan tawa mereka dengan
an tawa-tawa itu bersorak-sorai lewat suara.
rumah itu ingin ikut serta dalam perjanji
menyenangkan untuk bi
angkitkan iblis sejati. Tanpa memperdulikan arti atau bahasa mereka membiarkan roh membimbing mereka untuk tertawa atau
Sering ngayani bahkan tidak lagi membua
a korbankanlah diri kalian pada junjungan kalian ini. Serahkan semua jiwa dan raga
jawab para pengiku
mengeluarkan sebilah keris dari d
a itu hingga seluruh t
g ada di dalam jiwa dan raga ini. Akulah yang
inda langsung menghunuskan ke
sree
mberi warna lain selain warna kulit
, jenis sakit yang Bahkan tidak pernah b
anpa ragu semakin menekan keris itu unt
erlalu Terlambat untuk menyerah. Ritu
n apa yang tidak merugikan diri mereka. Namun Belinda dengan
kemenangan. Lalu detik berikutnya menyusu
ang sudah disiapkan sebelumnya.
, sr
sekali, yang ada hanya t
elinda. Melihat apa yang selanjutnya dilakukan oleh pe
gkoraknya, digeser sekuat tenaga ke kiri dan ke kanan hi
ar bagi darah untuk bis
a. Para pengikutnya pun mulai melakukan hal serup
ndoro ayu. Bangkitlah Tjokrod
angkan. Ini yang tersisa hanyalah genangan darah yang mengalir di lantai
elinda bahkan sampai patah. Hening mulai kembali
mengerikan. Lalu Tak lama kemudian ter
kan bertugas sebagai pemelihara bagi B