Ke(m)bali Mengejar Cinta Pelangi
elaput tipis yang menutupi sklera, bagian putih di mata," jelas seorang
Dok?" tan
si obat yang saya resepkan, harus konsultasi lagi, ya. Takutnya akan jadi luka yang serius," j
itu pun lantas mengangguk, sedangkan Pelangi yang dudu
us yang terlalu dekat dengan Laskar. Bahkan selama perjalanan tadi, entah sudah be
ngekori Laskar dari belakang. Entah apa yang membuat gadis itu tidak ber
melangkah sehingga membuat kening Pelangi tidak sengaja menu
nget," lanjut pria itu menggerutu sembari membalikkan tubuh
, kok bisa-bisanya aku setuju sama permintaan Oni tadi, gerutu Laskar dalam hati. Rasa menyesal se
arkatis, Pelangi pun segera berpindah posisi menjadi bersebelahan dengannya. Gadis itu memilih untuk men
" desis Laskar. "Jangan berjalan di belakang, aku bukan induk ayam y
nggak, sih, kalau kakiku masih sakit?! batin gadis it
hak rumah sakit. Selama itu juga, yang dilakukan Laskar hanya menggerutu dan mengomeli Pelangi. Kalau saja Pelangi punya
secepat apa kedua kaki pendek Pelangi bisa melangkah? Tingginya bahkan hanya sepundak Laskar, te
lelucon yang pa
langi yang sedari tadi hanya menatap lurus ke depan atau ke lantai yang ia pijak,
nnya. Rasanya dalam mimpi terliar sekali pun, Pelangi tidak berani membayang
melayangkan tatapan tajam ke arahnya. Jadi, masih beranikah Pelangi berimajina
dak menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Namun, apa daya Harmonia adalah seorang pengamat yang terlalu c
ng bermulut pedas itu saja sudah mampu membuat Harmon
" sentak Laskar yang sebelum menarik tangan Pe
ngurungkan niatnya untuk
iarku, pikir Pelangi menghibir diri sendiri. Tanpa gadis itu sadari, kini kedua sudut bibi
tika mobil milik Laskar sudah berhen
ta demikian, Pelangi pun segera melepaskan seat belt lalu keluar
ak karuan di dalam rongga dada saat ini. Ia yakin itu pasti efek dari keg
belum beranjak dari sisi mobilnya. Gumaman pria itu sukses membuat Pelangi sedikit te
kit tadi secara tiba-tiba. Beruntung Pelangi memiliki refleks yang cukup baik sehingga ia kantung plastik berwarn
pal mulutnya pakai timun," gumam Pelangi bermonolog
an memutar kunci yang tertancap di lubangnya. Namun, suara yang tiba-tiba
ni yang tampak panik ketika menemukan anak majikannya y
netralkan keterkejutan yang disebabkan oleh Mbok Marni tadi l
elangi lanjut bertanya sembari melep
a. Makan malamnya bentar lagi siap." Gadis itu menganggukkan kepala setelah mendeng
lam kamar mandi. Gadis itu memilih untuk duduk lesehan di atas ubin
n nada miris dan bergetar dalam suaranya. Gadis itu seperti se
ebih kecil daripada sebelumnya. Namun, sedetik kemudian, gadis itu malah terbahak seperti se
am keheningan kamar sebelum memutuskan untuk bangkit dari posis
onia sekembalinya Laskar setelah m
aja sendiri sama orangnya," lanjut pria itu kemudian meninggalkan H
da ibunya. "Ma ... lihat, Mas Laskar nyebelin banget," adun
dari arah dapur. "Suaramu itu, Ni, dikecilin. Sakit telinga Papa dengarnya," tegur Ra
ak nyebelin, pasti suara Oni tetap selem
Rafael sebelum kembali berjalan ke arah dapur un
bahkan hampir beranjak untuk dari posisi duduknya di sofa ruang tamu untu
angi sebanyak lima kali, panggilan Harm
nggak angkat teleponku. Dasar, tukang bikin orang jantungan aja!" berondong
omongnya? Jangan sekaligus kayak k
gkat teleponmu. Lagian Lukaku juga Cuma luka biasa kok. Nggak bakal mati.
ya," balas Harmonia tanpa menyembunyikan nada ketidaksukaan di dalam
alu berkata, "Oh, aku kira kenapa s
eter sambil tetap menempelkan ponselnya ke telinga. "N
eringin rambut dulu. Nanti kita
gilan itu secara sepihak lalu mengalihkan pandangannya
ai ke bawah. Bukan luka-luka di sana yang diteliti oleh gadi
il, dan bentuk tubuh yang melebar ke samping. Benar-be
un dari posisinya saat ini, padahal rambut dan tubuhnya sudah bersih sedari tadi. Namun, entah kenapa pria itu hanya ingin berdiri di sana untuk men
lagi. Pria itu
itu dengan lancangnya. Pada akhirnya, Laskar pun memilih untuk mematikan aliran shower deng
berwarna abu-abu yang melingkar di pinggul pria itu. Entah setan dari mana yang mendorong kedua tungk
sangat tidak
tadi mengusik pikiran pria itu tampak di sana dan balas menatap ke arahnya. Indra penglihatan sepasang anak manusia i
jarak yang membentan