icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WANITA INCARAN CEO TAMPAN

Bab 3 Jatuh Sakit

Jumlah Kata:1508    |    Dirilis Pada: 04/07/2023

mana,

a pucat, ada bulir keringan di keningnya. "Bisakah kau m

alan, akan ke kantor sebentar l

Mr. Marlino sedangt tidak baik. Kau harus kemari," ucap S

da apa? Ke

tidak banyak." Sean men

os besar di rumah sakit. Muka bantal, piyama warna biru muda. Sean risih

sakit? Mengapa harus aku yang menjadi korbannya? Tidak cucu dan kakeknya, sama saja. Aku

masih ngantuk sekali. Harusnya Chris berada di sini sekarang," gumam Sean, mende

Aku rasa kau sedang bersiap bertemu dengan

hubungi adalah Sean, asisten yang merangkap segala hal. Pukul tiga dini hari, saat tengah terlelap dan

nyak laporan dikerjakan. Rasa kantuk menyerang, tetapi mata harus tetap fokus berkendara

t bonus. Gajiku paling tidak t

ka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing, padahal Mr.

ayah dan anak itu beberapa tahun terakhir terjalin tak harmonis, pendapat mereka selalu bersebera

, tak akan pulang bila proyek belum selesai. Hanya Chris, aku harap dia bisa membu

tip sekilas, memastikan bila tidur Marlino tak terusik. Sean memilih di luar, keberadaannya di sana bisa m

engan sang kakek beberapa tahun silam membayanginya. Marlino layaknya kakek, bos

ita di luar sana cukup membuat telinga mendenging," ucap Sean. Memilih duduk di kursi tungg

ja, mungkin hanya kelelahan dan juga ... pikir

t bersama rekan bisnis Chris, persiapan berjalan lima puluh persen. Ipad hitam di tangannya kemba

an. Pria itu membawa sekuntum mawar merah, kemudian mend

gaimana denga

a pusing sejenak. Tangannya mencengkeram kurs

Sean?" tanya

menunggu kedatanganmu." Sean menepuk bahu Chris. Penampilannya lebih segar, piyama

lagi. Tangannya memutar gagang pintu, mengintip keadaan di dalam ruang. Sebelum mendor

a tua itu membuka matanya. Chris takut menganggu waktu istirahat Marlino. Decita

Chris. Seolah mempertanyakan keberadaan pria muda itu di dalam ruangan. La

yakin kakek akan banyak bertanya. Chris menela

ris? Pekerjaanmu banyak hari i

denganku? Kerutan be

ama kali, Kek, bukan orang lain. Ap

nya aku sendiri. Sean adalah asistenku juga. Kau belum tentu b

ggeram, menahan amarahnya. "Aku yang

ganku, apalagi kau? Kau a

ngan samakan aku dengan Da

ya pucat, tatapan sayu. Pria tua itu mengambil s

an penyakitku kemarin. Lihatlah kenyataannya, Nak. Kau

erdebar, kemudian melihat sekumpulan kalimat berjejeran rapi. Pelan-pel

memberikan kecupan hangat. "Maaf, sempat meraguka

bila aku tak ada bagaimana dengan nasibmu? Jo bukan ayah yang baik. Pekerjaan adalah pr

menangis, memeluk tubuh tua M

lit untuk memenuhi permintaanku? Ini adalah permi

k. Kau bersamaku, di sini. Jangan berpiki

bisa melawan lebih lama lagi. Tugasku sudah selesai, Chris, kau pun

ng tipis, tidak mengatakan apapun. M

enerima dengan tangan terbuka. Berat, Chris membayang

lu, aku hanya ingin menikah dengan dia. Aku yakin k

sihmu hari ini." Helaan napas berhembus,

kan waktu untuk bisa bertemu denganmu," mohon Chris. Gelis

Chris. Nyawaku sendiri belum tentu panjang. Kau harus secepatnya menika

besok Lily sudah kembali dan akan aku ajak

ekasihku. Akhir-akhir in

ekasihmu, terima nasib menikah dengan wanit

tak memiliki kesempatan kedua. Kemudian mengangguk

ga mawar merah. Marlino

ku," jaw

nkah dia bekerja di toko bunga

bunga ini spesial dariku, kekasihnya. Tentu memiliki makna yang berbeda." Chr

no tertawa. "Apa dia men

Tidak, aku rasa. Dia tidak tahu aku s

lu ... wanita

ganku." Chris berdehem. "Mungkin

ku. Aku yakin Lily menjaga jarak dar

au harus ingat janjimu,

u t

tampak berpikir. "Apa

adalah kebahagiaan unt

begitu khawatir dengan keadaanmu?" Dah

inya, Chris. Jo pandai berakting. Se

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka