icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Delasio

Delasio

icon

Bab 1 Prolog

Jumlah Kata:1300    |    Dirilis Pada: 03/07/2023

U

han, cairan merah kental mulai mengalir di sudut kiri bibirnya. Seakan rasa sakitnya tertahan oleh perasaan malu yang jauh lebih besar dibandingkan semua itu. Bagaimana tidak, Alesio sen

ruh siswi di sekolah ini dan selalu memutuskan hubungan dalam jangka waktu cukup dekat. Kali pertama ini, Alesio menyatakan. Bahwa ia tidak tertarik dengan perempuan. Lebih tepatnya, merujuk kepada cewek yang sudah mempermalukannya ini. Lagi pula, apa yang

an cewek itu. Sementara sebagian banyak siswa terlihat senang. Melihat cowok seperti Alesio, dipukuli. Apalagi, oleh seorang cewek yang jelas adalah perempuan pertama yang berhasil menjatuhkan Alesio, ketika para siswi lainnya tidak mungkin memperlaku

sedikit bingung dengan apa yang terjadi. Ia menunggu cewek itu untuk menjawab pertanyaannya. Tapi yang

itu. Jari telunjuknya sudah terangkat di depan mata Alesio, seperti akan menusuknya. Tapi Alesio masih tidak mengerti. Sahabat? Siapa yang dia maksud? Siapa cewek

arnya. Sampai tidak menyadari jika cewek itu memandanginya lekat-lekat. Kemudian berdeham menyadarkan Alesio. Dalam hatinya, Alesio merutuki Eza yang telat memberi ta

sama lo. Tapi kenyataannya, lo malah mutusin dia di hari ulang tahunnya." Adela tersenyum miring sesekali mengalihkan pandangannya ke arah lain. Muak melihat seorang Ale

tahunnya. Berharap cewek itu terluka sejadi-jadinya. Karena tujuan Alesio mendapatkan hati dan memacari banyak cewek semata-mata hanya untuk mempermainkannya saja. Namun, Alesio tidak p

unya rencana dari awal. Kalau C

ya

U

yang ternyata jauh lebih keras dari pukulan-pukulan sebelumnya. Tidak tahu, bagaimana kondi

"Lo pantes dapetin semua pukulan ini Alesio Quinno." Baru saja Adela akan memasang kuda-k

y deh!" Cibir salah seorang s

banget sama pa

seperti itu, rasanya membuat Adela ingin tertawa. Bodoh menurutnya. Seharusnya, s

tan Adela untuk kembali memukul Alesio. Namun lagi-lagi gagal. Sementara Alesio masih berdiri tegak di tempatnya, tanpa rasa takut. Lagi pula, seorang cowok tidak perlu merasa takut kepada cewek. Dan terus bersikap sesantai mungkin. Meski sebenarnya, ia sendiri sudah naik pitam. Alesio memang suka mempermainkan hati hanyak cewek, tapi tidak dengan harus membalas kekerasan fisik jika itu ditujukan untuk dirinya

ulin Alesio

la berpikir. Rasanya, waktu yang ia punya sudah cukup terbuang percuma oleh Alesio dan ia harus mengakhirinya sekarang juga. Kalau bukan karena Ceysa, Adela tidak

rpotong, ketika netranya melihat Bima berjalan ke arah mereka dengan P

kantin bersama Eza dan Bima. Ternyata, Bima pergi memberi tahu Pak Azzam untuk menghentikan keributan Alesio dan Adela, agar semuanya cepat berakhir. Sayangnya, Bima datang diwaktu yang sal

ubarkan diri. Usai melihat Pak Azzam berjalan semakin dekat menghampiri, meski beb

n seperti ini?" Alesio yang tidak mau disalahkan dan ujung-ujungnya diceramahi panjang lebar oleh Pak

ka-luka." Pekik Alesio. Adela yang mendenga

mulai duluan, ini gak akan terjadi. Lagian, gak akan

Alesio, Adela. Ikut bap

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Part 1: Awal3 Bab 3 Part 2: Kebenciaan4 Bab 4 Part 3: Sebuah Peluang Rencana Balas Dendam5 Bab 5 Part 4: Permainan Segera Dimulai6 Bab 6 Part 5: Approach7 Bab 7 Part 6: PDKT [Pembalasan Dendam Kebenciaan Tersembunyi]8 Bab 8 Part 7: Fakta Si Cowok Playboy9 Bab 9 Part 8: IS He My Savior 10 Bab 10 Part 9: Sosok yang tak pernah kutemukan11 Bab 11 Part 10: Bertemu Mantan12 Bab 12 Part 11: Cewek Baik Hati13 Bab 13 Part 12: Thank's Teman Baru14 Bab 14 Part 13: Basketball With Adela15 Bab 15 Part 14: My Rival Darel16 Bab 16 Part 15: Sumber Kepercayaan Diri Alesio17 Bab 17 Part 16: Hidden Advantages18 Bab 18 Part 17: Hari Pertaruhan Nyawa19 Bab 19 Part 18: Babak Penentu20 Bab 20 Part 19: Sepulang Sekolah21 Bab 21 Part 20: Ingrained hatred22 Bab 22 Part 21: Kemenangan Berujung Petaka23 Bab 23 Part 22: Semua Belum Berakhir24 Bab 24 Part 23: What's wrong with Darel 25 Bab 25 Part 24: Discard the Past26 Bab 26 Part 25: Is there still love in his heart 27 Bab 27 Part 26: Sebuah Rasa yang Masih Menetap Tinggal28 Bab 28 Part 27: Could It All Be Over 29 Bab 29 Part 28: Kasih Sayang, Sepanjang Masa30 Bab 30 Part 29: Malaikat Tak Bersayap31 Bab 31 Part 30: Love is more valuable than money32 Bab 32 Part 31: Senseless Human33 Bab 33 Part 32: Pembullyan Mengatas Namakan Cinta 34 Bab 34 Part 33: Back To School35 Bab 35 Part 34: Last Break Up 36 Bab 36 Part 35: Muay Thai37 Bab 37 Part 36: Awal Dari Penyesalan38 Bab 38 Part 37: Privacy Exposed39 Bab 39 Part 38: Friendship40 Bab 40 Part 39: : Semua Baru Dimulai41 Bab 41 Part 40: Reasons to Hate42 Bab 42 Part 41: Tumbang43 Bab 43 Part 42: Tidak Ada Kesepian44 Bab 44 Part 43: Masih Ada Canda Meski Kesedihan Melanda45 Bab 45 Part 44: Pulih46 Bab 46 Part 45: Pertemuan Yang Tertunda47 Bab 47 Part 46: Should this hatred end 48 Bab 48 Close Friend49 Bab 49 The Beginning of Friendship