icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Indra, Reinkarnasi Tiga Dewa

Bab 3 Menara Olympus

Jumlah Kata:1784    |    Dirilis Pada: 02/07/2023

elainkan membawaku ke depan wajahnya.

kamu sudah meny

a, aku yakin tid

anku dari virus iblis

maksud?" Aku tidak yakin

orang atau hewan yang jiwanya memiliki rasa den

berarti beruang in

ati tidak ada yang merawatnya, maka iz

u bagaimana dengan kerusakan ini. Hutan kehidupan sudah pasti memaafkannya, tapi ras Tri

ku, dia akan melakukan apa saja demi anaknya. Ibu

ergilah." ucapku se

Indra, atas kebaikanmu, aku m

tangan. Selama dua detik, kedua tanganku panas, terasa tertusuk-tusuk, aku tid

njadi normal. Matanya yang hitam legam b

memandangku. Desa kami hancur, puluhan orang terluka parah, lalu pelakun

ru berbicara sambil mengatur n

luka perlahan bangkit, mengatur napas. Pohon-pohon yang tumbang dan hancur mul

Jika ia mati, kasihan mereka. Betapa sedih anak-anak itu jika ibunya tiada, aku sangat memahami perasa

kimnya, jika ia memaafkan berungan itu, kami dengan sena

pan ini sudah pasti memaafkan beruang itu. Lihatlah, dia tidak t

akan membunuhnya. Kalian tahu kan aku ini hebat, ak

ek meman

emanggilk

a ter

emula. Tumbuhan yang rusak akan menyembuhkan dirinya sendiri, batan

ah, tinggal meletakkan tangan mereka ke batang pohon,

pendahulu mereka tercipta di dalam hutan ini. Hidup merek

n makan malam besar-besaran di halaman. Berbag

orak untu

tuk si p

rpu. Tertawa terbahak-bahak melihat wajahku ya

k-kr

k-kr

k-kr

endekati patung katak besar di sudut desa.

l kertas itu dari tangan anak-a

erita

lisik membaca b

reka memberikan hadiah seribu bat

i, lalu bertanya. "Apa ada gambar wajah putri itu?

mengg

k ada gambarnya." Aku kecewa, kembali

tu. Hutan kehidupan sudah memb

ita bersorak lagi

aaa

i tertawa mer

." Guru menarik kursi di samping

nyak sekali yang mencari putri Kerajaan Manggo, dia akan cepat ditemu

lis?" Aku langsung bertanya ap

tahuinya, dia mengangguk dengan

ya. Aku melakukan aktifitas yang sudah lam

ata. "Ilmu itu tidak ada batasnya, jika kamu berpikir bahwa d

memang hebat, pukulanku kuat, bisa mengha

ini sampai kepuncakn

itu, guru. Waktu latihan pertam

di atas sana. Kamu ingin tahu dari mana vi

a kamu sudah berhasil memecahkan teka-teki, kamudian kamu di perintah meny

harus memanjatnya. Memang ada apa di atas sana s

apu sekitar, mencari jawab itu. Tidak ada yang berbeda, dari dulu matak

a, Indra?" Guru ber

an tangan, me

dengan teliti k

uruhan kawasan yang bisa mataku jangkau,

g lebih tinggi, guru, samp

a. Itu menara, bukan pohon." Guru

gi? Siapa yang membuatnya?" ta

ya menara Olympus. Mata Iblis membuatnya untuk men

kakek tidak mencerita

kepada kita. Virus itu menyerang seseorang yang memiliki dendam, kebencian dan orang-orang yang mempunyai energi negatif berlebihan. Siapa yang sudah teri

ncurkan menara terkutuk itu. Aku ya

ya, lagi pula letak menara itu berada di kediaman bangsa ibl

i rebutan antara manusia dan iblis. Kenapa tidak hidup berdampingan saj

uan bertarungmu sudah hebat, maka pergilah menca

r kerikil ke sembarang arah. "Tapi guru, aku ingin membebaskan nege

ari hutan ini, Indra. Temui ayahmu ma

gsek itu. Aku adalah keluarga ras Trito

ini. Menjadi bekal pengetahuan kamu untuk menjelajahi Nobel, tapi

yang suka membaca, tetap saja dia memaksa untuk membacanya sampai habis. Itu p

elihat dunia luar hutan kehidupan. Dari buku yang aku baca. Nobel adalah duni

t jalan

ti di ja

i kangen

ai satu bulan. Selera makanmu yang kuat it

akan marah. Kita harus membuatn

sambil melambaikan tangan. Mereka bai

pohon satu ke batang pohon lainnya. Semangatku

ntara di sampingnya ada singa yang sedang mengawasi. Singa itu tidak

herbivora, pemakan tumbuhan, begitu juga dengan aku dan ras Triton. Ol

entar lagi sampai di kerajaan Manggo, aku tidak ingi

tas kepala, aku tahu mereka akan menyerangku. Hewa

elinga, berisik sekali. Aku terus berjalan santa

kar-akar berduri menyerang lebah itu, menusuknya satu persatu. Aku tetap j

am di batang pohon. Hutan kehidupan ini mempunyai

lah, pemandangan yang belum pernah aku

r di sungai yang terbentang ke seluruh daratan Manggo. Air itu jatuh dar

kit itu berdiri istana kukuh dan megah. Di samping ist

besar. Mata, hidung dan bagian-bagian

am pohon. Tempat tinggal mereka pendek, dari batu-batu ya

gar, sangat damai. Telingaku bergerak

ara teriakan seorang wanita, keberada

menelusuri suara itu. Dia dalam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka