icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Indra, Reinkarnasi Tiga Dewa

Bab 2 Desa Triton

Jumlah Kata:1245    |    Dirilis Pada: 02/07/2023

10 tahun

yang bergerak sangat cepat. Suara raungan hewan buas kian bertambah nyata semak

eruntuhan rumah dapat aku deng

selain pembunuh dia juga tidak kreatif memberikan nama untuk anaknya. Nama itu diambil dari in

mpunyai peraturannya sendiri. Tumbuhannya tidak akan pern

ini. Kalau kamu hanya sekedar memanah untuk melatih bakatmu dan mengganggu

berikan kami makanan juga memberikan

dek itu sebabnya mereka memanggilku si pendek, tapi jangan bandingkan kekuatan fisikku dengan mereka. Sangat jauh. Aku bisa mengangkat batu besar, memukulnya hingga hancur berkep

enapa mereka bisa mengeluarkan batang pohon dari tangan, akar

aknya, tubuhku menjadi kekar, pukulanku kuat, lompatku tinggi, dan yang paling hebat

t dari sihir. Apa yang tidak masuk di akal ada di sini. Ada pendeka

kondisi desa dari atas pohon. Rumah-rumah hancur berantakan, pepohonan roboh, api buas m

g, dia menghancurkan segalanya yang berada didekatnya. Par

pohon yang terbentang membentuk dinding. Rambut dan mata hijau mereka menyala terang, a

kali ayunan kaki, berlapis-lapis akar pohon yang mengikatnya, dia dengan mudah melepaskan diri. Hutan kehidupan bergabung dalam

riton. Hukuman dari hutan kehidupan tidak dapat menghentikann

mukul wajahnya. Serangan guru berhasil menaruh luka di pipi berungan itu. Tapi balasannya sang

ihat satu pukulan yang sangat kuat membuat lawan marah. Namun, balasannya sangat dahsyat. Dia terkena h

ompat, memasti

-apa?" tanyaku sambil

perutnya. Ia tidak bisa ban

guru. Rambut dan mata

isa mengalahkannya

papun yang menghalangi jalannya sambil menangkis akar berduri yang membuatnya semakin marah

u pendek. Percayalah

kuat, mata hampir copot seiring melihatnya leluasa menghancurkan desaku. Aku pasti bisa

pria ras Triton, anak-anak dan perempuan ti

uran itu, darah bermuncratan dari tubuh korb

berpegangan erat pada bulunya. Ia tidak menyadari kedatangank

udian memukul matanya. Dia meraung kesak

hku layaknya jari kelingking baginya. Aku melompat

ng raksasa itu. Ini kesempatan. Kurai satu helai bulu yang paling panjang. Tubuhku bergelantungan, memanjat sa

sudah jatuh atau terpental sangat j

enyamar di bulunya yang hitam, dia mudah menemukanku. Kedua tangannya m

g. Ia memukulku saat aku berada di tangan kirinya. Aku melompat ke pundang. Dia m

in lambat, aku dengan mudah menghindari serangannya, bahkan seb

jauh. Lalu ia meninggalkanku begitu saja, berjalan, kembali menghancurkan

nyerang beruang itu. Aku naik di punggung akar. Perhitunganku tepat, ia p

a. Sangat kuat, ia meraung kencang, membuat burung-burung dan hewa

kubilang pukulannya lambat, aku mudah menghindarinya. Tubu

linya dari raksasa beruang itu. Mereka tersenyum simpul semenjak sedari tadi ketakutan

Indra, walau dia pendek, tapi kekuatannya besar. Aku tidak sombong, aku memang kuat. Mau

ka beruang raksasa yang suka dipeluk oleh para wanita

Di bola matanya yang besar ada genangan a

ma ka

yang aku cengkram. Tubuhku jatuh ke bawah.

habisiku. Ia menggenggam lebih kuat, aku semakin terdesak, sulit

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka