icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Last Trace

Bab 3 Sumbu Dendam

Jumlah Kata:1744    |    Dirilis Pada: 01/07/2023

asa tak percaya dengan apa yang ia lihat. Mes

lelaki itu juga masih bimbang. Apa betul ini yang ia inginkan? mendorong pembunuh Eiji hingga tewas? Tiba-tiba lelaki itu merasa begitu keji. Tapi perlakua

birnya bungkam untuk selamanya.Jika istilah nyawa dibalas dengan nyawa d

yang siap memangsa ikan hiu sekali pun. Tak butuh waktu lama, ia mengarahkan se

masih terus melamunkan ayahnya, Daichi. Sehingga Zin hanya memencet tombol lift berniat pergi begitu saja. Sesaat papan lift menunjukkan sebentar lagi lift sampai pada lantai dua puluh tiga. Tapi Zin

ra

allo. Ia pun sama marahnya dengan Carlos.Jemmie mencari Zin di

ni." adu salah satu anak buahnya. Jemmie

idup-hidup asal itu keinginan Carlos.Tapi nyatanya Carlos ingin hal lain. Ia ingin ikut meras

an amat perlahan. Tak akan semudah itu

hati dan dendam yang ia pupuk mula

dendam, tapi Zin yang santai hanya bisa tertawa meremehkan"Ini dia orangnya, tunggu apa lagi kita habisin!" seru ketiga orang itu. Zin langsung membalas pukulan mereka bertubi-tubi. Bagi Zin yang juara WBC (World Boxing Champion) men

uah Carlos lainnya. Dalam hitungan detik sudah ada dua puluh orang yang mengepung Zin. Sepandai-pandainya ia. Z

!" terdengar suara seseorang yang ber

. Ia ingin tangannya sendirilah yang menyiksa pemud

wah. Biar Carlos melihat siapa

atkan pada Carlos. Sesampainya disana Perutn

"Bangun lo!" cerc

gila, wajahnya memerah dengan si

untuk menyiksa Zin.Suara tepu

embunuh Fralloku?

a lakukan pada adik dan ayahku

ok menyamai tinggi Zin yang sudah tersungku

i kata pantas untukm

na tujuan mereka. Tapi Zin tahu, keadaannya saat ini sang

un hanya akan percuma. Ia berusaha mengenali ke

dengan baik, mencoba men

ngah hutan. Tak akan ada yang bisa menyelamatk

m terkaman buaya. Kamu ingatkan, di samping villa itu ada sebuah

mampu membayangkan jika tubuhnya

sampingnya ke besi penjagaan. Se

" cela si

an. ia juga ingin berteriak

rang?" geram bodyg

deh. Jangan.., bisa-bisa di

tubuhnya untuk

ard itu mencari alasan. Si pengemudi terlihat berfikir, sepertinya ide temannya itu ada benarnya. Ia juga ger

ereka, yaitu Carlos dan Lee Kwang Zu

tahun yang

ubuh tinggi nan besar dengan rahang yang tegas dan lugas serta sedikit rambut yang membentang dari ujung telinga bawahnya ke dagu.

ngannya yang besar dan kekar segera membukanya lal

di sini. Kita memiliki misi baru," ujar salah seo

ki. Namanya Lee Kwang Zu, seorang pria berusia 35 tahun. Meski usianya yang terbilang tidak muda lagi, tetapi perawakan yang dimili

g Zu ingin hidup bahagia bersama anaknya tanpa harus memikirkan peker

a tidak ingin Zin dibesarkan dalam kekerasan. Harapan Kwang Zu pada Zin sanga

ngin berhubungan dengan dunia yang suram dan tak terkendali. I

erang pertama. Aku yakin dengan kemampuanmu bisa

atu rekan kerja, Carlos de Bau

Tak peduli targetnya adalah musuh atau teman, ia akan segera membasmi jika disuruh. Carlos percaya h

asnya membuat semua orang yan

adi pemasok senjata yang kau inginkan. Tinggal sebutkan saja apa dan bagaimana sen

itu. Aku sudah tak bisa melakukan hal ini lagi," Ia menatap teman-temannya sat

a dengan Kwang Zu. Semua tatapan kini beralih menatap Kwang Zu meminta penjelasa

masalah karena pekerjaanku ini, kemarin seseorang itu memberikan aku kesadaran. Sesuatu hal yang seharusnya aku kerjakan sejak

. Perasaan yang sudah sangat lama Kwang Zu gadaikan untuk pekerjaan haramn

tunya sukses membuat

ia menepuk pela

ai harus bercanda seperti ini? Apakah kau sedang ingin men

isu menundukan kepala dan itu berhasil membua

ataanmu? Tapi mengapa?"

kan anak pertama kami, aku tak mau masa depan anakku men

menjamin keselamatan anakmu?" tanya Yoshit

u kebahagiaan kecilnya hancur, aku sudah berpikir dengan matang mengena

bertumpuk di dadanya yang bidang, lalu ke

elah ratusan target yang kau bunuh

Yoshito terdiam tak melanjutkan ucapannya. Su

di depannya sendiri. Kedua matanya menatap Kwang Zu yang terdiam membisu. Melihat hal

arena Carlos sudah berbicara, ia tak bisa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka