TAMPAN TAPI REPTIL
a
g Asep berinisiatif mengantar kami p
rakat kalau dia sudah sembuh.
Bersikeras memilih
ubah, Tarso!" Mang Asep menatap
pang, kau pil
membawa pulang makhluk gaib dari ruma
u membuatku be
kau selalu menolak. Sekarang kau jadi
dusun. Kalau jadi dukun sepertimu, pasien pa
lebih ganteng dari kamu!" Bapa
inya kau masih saja jomblo sampai s
a. Ejekan Mang Asep sukses membuat h
🖤
mengarungi jalanan mendaki. Kami sem
awa pulang, sesekal
e, ya? Kau begitu percaya diri membawaku k
ng bagiku membuatmu betah? Aku kira kau berbeda, tern
tilah bawel, Bone. Kau harus pah
Kenapa perempuan doyan sekali memprotes? T
menambah ilmu lagi," ucap B
bambu, kami memijat b
k. Ngapain nambah lagi, aku
Mang Asep bukanlah ular gaib biasa. Itu jel
s memijat betis. Lalu ber
in jenis itu!" ketusku heran.
ntuk membunuh Mang Asep. Lalu kita datang tuk me
pikir s
ngat meletup-letup, "Sekuat apapun s
utih di samping menguasai juga ilmu hitam." B
?" tanyaku yang kini sibuk mengi
lap dibuai angin, menja
, Pak. Sepekan ini banyak energi
m Bapak. Setelahnya
🖤
akan kenyang, tidur pulas dan mandi ber
n tuyul-tuyul saat Bapa
m tentang cara men
ng identik dalam rupa bola-bola api it
iba. Menukik tajam ke bawah atau
atau hewan, maka akan mening
. Isi kepala kita mampu disedotnya dalam sekejab. Bahkan saat ka
kan sesuatu yang mematikan? Aku
Banaspati. Namun di saat yang sama benten
ai Banaspati?"
ahasia
n apa yang disia
ikan, Banaspati
anaspati tak bisa disamakan dengan mak
naspati bersifa
i. Bila ditawan, ia akan berbalik membakar kita. Sungg
Biarkan dia di alam bebas. Kita ha
apas legah. Setidaknya tak ada te
aku traum
🖤
mendebar
bawang putih ditumbuk halus. Dioles ke ubu
putih. Ia akan berpikir du
am laut. Jika Banaspati nekat meny
saat garam menyentuh kobaran api yang m
uri hutan demi hutan, hingga tiba di suatu titik.
🖤
ngkak ke titik
dupa. Setelahnya, ia membakar jenis kemen
g tinggi. Menyebar hing
emunggungi, agar bisa mengawasi segala arah. M
belum ada tanda-tand
ilir mudik. Berteriak-teriak garang m
an yang sebelumnya sengaja dibasahi, perla
. Bapak menyuguhkan maka
yang tak layak jika
di dahan pohon. Ia terbang berpindah. M
dah muncul dia." Bapa
garam laut. Kutebarka
one. Malah nanti mereka
njur kusebar di tanah dan memasu
esar. Lamat kutatap, ternya
n kepalanya lebih
ucap Bapak lembut. Diikuti melantunkan rentetan
ssss
r menebas batang leher kami, j
k, Bone. Jangan
alam pose terakhir yang
g benderang oleh bola-bola ap
apan Bapak, di mana ma
kiraan, ini meleset
u Banaspati di tempat ini
sekian menit ke depan, dua
ka, atau mereka memba
pati gila hormat dan rakus pujian,
g perkasa. Kubawakan makanan untuk k
a lebih mirip pendaran api daripada bol
. Membayangkan bagaimana jad
rdoa pada Tuhan. Meminta
pun manusia, selama masih hidup di
bahwa hanya Tuhan yang
uhan ini, tapi jangan membunuh kami.
antas secepat kilat menyam
cuk pohon. Banaspati lainnya mengikuti.
i kami, wahai manusia?" ucap
pak serius memperhatikan Bapak. Seolah me