icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TAMPAN TAPI REPTIL

Bab 7 Keroncongan

Jumlah Kata:899    |    Dirilis Pada: 24/06/2023

a

ri kode agar aku me-ruqyah rumah ini. Ruqyah ala perduk

mani keluarga Mang Asep

enda perdukunan ditanam tak

pi yang jika dipijak, maka dalam kurun wakt

mungkin baru ditanam. Sejenis santet pengisap darah yang dilak

ditumbuhi aneka bunga. Ada tiga telu

pi gak pernah nemu telur itu," u

oleh mata biasa," jawabku ma

etika kutumpangkan tangan ke at

Kak?" tanya adik pe

a kalian gagal lay

jika ada kiriman tapi gak bisa melihatnya. Seperti benda-benda ini.

ersarang, ya

au kala aku menarik rentetan benda kiriman. Tidak sekali

t yang tak

lasan, tapi kau juga haru

nyum hangat pada kami. Di belakangnya a

ar Mang Asep. "Lihat, aku sudah

buran memeluk Ayah mereka.

n badannya telah bebas dari santet. Aliran dara

a, aku me-ruqy

i ruang tamu. Ia senang jika ada tamu pria berkunju

ep. Membuat emosi mereka sulit dikontrol. Ce

ubawa pulang. Kunti merah si betina b

a berbahasa jawa kuno. Setiap si penyantet mem

ditempatkan guna merusak stok hasil pan

balikan ke pengirimnya dan berpesan agar

agian terakhir

eperluan memasak. Kusuruh mereka membuka

ya. Cuman air doang!" Bi Ijah

pun ikutan

. Gak ada

untuk menciduk sesuatu yang samar, d

ya. Buang dan jan

Menguras isi gent

atu di dalamnya?" tanyaku yang t

irulla

irulla

Tak menyangka ada saja

kayu dan cairan mantra. Cairan itu memerah

a," pintaku kemudian menarik b

masuk ke dapur ini. Ini d

p terperangah men

kan kita bakar di halaman." Aku meng

satu jerigen minyak tanah. Anak

mpan dibakar. Begitu juga pada sulutan ke-du

mu si penyantet,

pak yang duduk di teras bersam

kau andalkan, Tarso!" Kude

njol dalam hal ruqyah

rang tua kandungnya?" Suara

berbisik ke te

dikatakan si Ta

tra pribadi yang kuperoleh melalui be

nak lelaki Mang Asep. Sementara

yala dan dibuang ke at

ar. Botol dan jarum menghitam legam. Ke

" Aku berucap datar. "Perhatikanlah

Bi Ijah mendekat setelah tah

un kita. Makanya tadi Bapak

orang sini juga!" Bi Ij

persis dengan yang diderita Mang Asep. Kiriman mereka telah ku

senggukan dengan air matan

l makan ubi," panggil Mang As

ang belum sempat sara

sedari tadi perutku berbunyi keron

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka