icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri culun yang kusia-siakan

Bab 5 Rapat berbahaya II

Jumlah Kata:1006    |    Dirilis Pada: 17/06/2023

tanya Reza heran ketika hanya mendapati

s seolah ingin mengatakan bahwa dia alergi kepada gadis it

aya tinggalkan saja," kata Gafi mengendi

pintu. Sudah dipastikan itu Gladis, terlih

ari pintu, malas melihat sosok

eheranan. Sesaat, mereka baru sadar jika Gladis tak bisa membuka

ak Pak Reza. "Bukakan pintu aga

ya mengutuk Gladis yang dianggap lebay. Tentu jika bukan kare

dumel Gafi pelan usai

diri?" sindir Gafi melipat kedua tangan di perut. Ucapannya sa

stru memberikan beberapa

ngguhnya dia sudah jengah dengan ucapan serta kelakuan Gafi yang menurutnya sanga

han pria itu. Namun Bara memohon padanya, lalu Gladis pun merasa tak enak. Jangan lupakan jika Ba

n lengannya bergerak menerima barang dari tangan Gladis dengan segera. T

Gladis itu adalah barang miliknya. Mungki

matanya dan bersiap untuk pergi. Kali ini dia menatap Gafi. "Dan un

hanya

ta Reza keluar

uatku malu sep

intu berhenti karena ucapan Gafi. Gladis tah

us di mata Bos dan

cara Ga

ang sangat tidak logis. Ingin marah, atau mencaci bal

nghela lalu men

s menyemangati diri. "Hem, padahal bukan salahku

duduk di kursi depan namun tentu bukan sebagai pengemudi. Di sana ada

Reza menolehkan k

orot mata yang seolah mengatakan bah

sekali. Merepotkan, tadi kamu yang menghilang serta

kembali saat diceramah

berdiri sejenak di sana dengan ngeri menatap

kamu menu

uat Gafi sadar dan segera mas

an tak ingin berdekatan dengan Gladis si gadis cupu. Sering kali jug

l mungkin untuk tak peduli. Dia duduk dengan

saha mengindahkan tatapan tajam Gaf

i. Mobil mereka sampai di tempat tujuan. Keduanya

. Kalian pasti pernah meeting, kan.

ng meski sedikit berdebar. Sementara Gafi tampak tak baik-baik saja. Dia sudah gugup dan

ataan Reza terpotong. Di

nafas Pak Reza yang berat, dia langsun

ak?" cicit G

udungmu, apa tidak

agar tepat berada di depan wajah. Gladis berkaca, mengenai kerudung hitamnya

usap wajah. "Saya tidak t

k?" potong Gafi sambil terkekeh meledek. Puas sekali dia mel

kitkan ini. Dia hanya mampu menunduk menatapi sep

lit Gladis terlalu kusam tak terawat sampai apapun yang dia pakai tidak

njabarkan pendapat tentang Gladis yang selama

ingin meneliti sekali lagi penampi

ggil Gafi pen

natapi kedua manusia yang juga tengah menatapnya. Pandangan merek

kaca-kaca. Air mata sudah menggenang di pelupuk mata besar itu. "A

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka