Istri culun yang kusia-siakan
untuk bumi. Teriknya membuat beberap
ebuah perusahaan besar, seorang pria pemilik sep
lebih menonjol dibandingkan yang lain. Belum lagi tentang kulitnya yang kontras deng
ah perusahaan besar, Dewanggara group. Dia selalu berh
erada pasti akan bersinar. Parasnya, pes
, memang. Tetapi dia belum memiliki kekasih sama sekali. Bukan karena tak ada yang mau, na
ng playbo
ng nakal ketika ada karyawan pere
an sopan serta memberi senyuman. Dari wajahnya, bisa terlih
ksi itu. Dia menyugar rambut, kem
Hendra heran, teman Gafi yang sejak
mereka?" timpal Gafi over confident. "Kau
elah mengenal Gafi. Berteman dengan Gafi yang kerap berkata ceplas-ceplos namun sesuai f
karena malas perawatan. Juga dia tak bisa m
erti kamu yang menyukai Gladis, kan?" Hendr
a membalas itu dengan satu hal saja. Sudah bisa dipastika
n Gafi. Hendra sudah berteman lama dengan Gafi. Pria itu paling tidak suka jika
u
dada Hendra. Membuat pria itu sedikit mengaduh meski
jilbab panjang yang masih berkutat dengan laptopnya sendirian. "Jelas dia bu
yang ada di benak G
membicarakan gadis
atang dengan senyum yang manis. Bara juga termasuk pria ida
ul kedua sahabatnya untuk berjalan menuju tem
ra dengan cuek. "Huek, tipemu begitu, ya
ursi mereka dan mulai meme
memang terbiasa seperti itu. "Hm, tidak juga. Tapi aku sedikit tidak setuju den
hut Hendra di
kan pakaian longgar dan tertutup, bisa jad
. "Mungkin maksudmu
kan menjawabnya dengan mudah. Bukan Gafi dan Gladis ada hubungan, bahkan mereka b
rkata bahwa dia alergi wanita jelek,
r ini, membuat Gafi selalu menaruh atensinya pada Gladis. Bukan memandang wanita
n idamkan," ledek Hendra me
jalan dengan wajah flat alias datar. Beberapa teman kantornya ju
tapnya dengan kesal. Dan akhirnya seperti hari-hari biasa,
na. Tak sanggup menatap wanita
" ledek Hendra
ita itu atau kau kusiram dengan kopi ini!" a
Bara dan Hendra heran mengapa Gafi sangat membenci Gladis. Mereka juga terkadang kesal se
t membenci wanita jelek. Gafi memang memiliki sifat yang jelek. Keluargan
untukmu," kata Bara disela-sel
tak minat. Wajahnya yang selalu berseri-seri kian beruba
tentang dia, tapi t
tu, Gafi se
embenci Gladis. Tidak ada yang tah
tak enak hat
engan Gladis di masa depan. Kamu mungkin a
n, dia cepat berbicara untuk meledek Gafi. Lalu mereka bertos ria sam
a puas meled
RNAH TERJADI!" teriak Gafi bergidi
i pada wanita jelek d
*