Aku Menantu, Bukan Pembantu
li bekerja lagi seperti biasanya. Ia tidak bisa libur terlalu l
sini. Tetap diam layaknya seorang ratu di rumah ini,
rkan beberapa pakaian kotor ke hadapan Fera yang masih berdiri diambang pintu melangkah masuk. Wanita it
siapa, Ma?"
akaian itu,"
pa
sini masih banyak. Semua pekerjaan ruma
h bekerja," ucap Fera yang tidak ma
kan. Harus saya bilang sama kamu, kalau saya terpaksa menyetujui pernikahan kamu s
erasa sakit kala ucapan itu terdengar jelas di telinganya. Ia tahu hidupn
enyangkal apa ya
ambil semua pakaian itu dan mencucinya. Setelah mencuci, Irene jug
sannya beralih pada Ibu-ibu yang terus memperhatikan ke arahnya. Fera merasa heran, sehingga ia cepa
pi Fera rasa mereka sedang membicarakannya. Saking terfokus pada or
i. Saya benar-benar ga
Lah, kok Non Fera b
n abis nyapu hal
i di sini, lagian semua pekerjaan y
ankan pekerjaan Bibi aja," ucap Fera sambil tersenyum
ada di tangan Fera, "Biar Bibi aja ya
sisten rumah tangga itu keluar dari pagar rumah tersebut untuk membuang samp
a bisa shopping. Fera tidak bisa melakukan tugasnya sebagai seorang istri s
n Non Fera seperti itu?" tanya
pembantu jadi gak us
r jika kalian membawa n
majikanmu itu!" tegas salah satunya s
sudah menyebarkan berita tidak benar ke masyarakat. Sedangkan, Fera saja selama
i atau dia akan merasa kesal," ucapnya s
ah berada di hadapannya tepat di
" uca
mana?" ta
dalam, mungkin Nona
yang dimaksud. Ia mengetuk pintu kamar Reza
ya Fera sambil
kamu itu masih banyak, jangan
f, M
melakukannya, tetapi ternyata hasil dari pekerjaannya tetap saja tidak dihargai oleh Ire
etika berada di rumahnya karena memang tidak punya. Sehi
kerja, lain kal
rene pergi pun Fera masihh berdiri menatap kepergiannya. Irene berbalik meli
malam aja, nanti Reza pas
kan masak sekara
beberapa sayuran dan melakukan hal yang lainnya. Ina datang ke sana kare
ang masak, Non duduk aja di situ." Ina berbicara sambil m
ur Ina agar tidak ikut campur memasak karen
n Fera kalau disuruh
entukan nasib kamu di sini, jadi sebaiknya
ng masak." Fera berbi
pergi meninggalkan tempat tersebut. Irene pun b
a,
Fera, Ina merasa kasihan pada wanita itu karena selalu mengerjakan tugasnya sedangkan di pandang j
ra tetap diam saja, tapi saya kasihan dia sebagai men
asanya gak mungkin, gimana kal