Dia Yang Kupinta
a siapa?" Edo malah balik tanya. Kali
o kembali pergi meninggalkannya sendiri. Namun Edo tak terlihat in
ga dengan kedua tangannya agar tidak mendengar suara Edo yang terus meneriakan namanya. Ia me
k dengan Vanita, selalu saja memasang wajah dingin jika mereka tidak sengaja bertemu di koridor atau di jalan. Sampai akhirnya Vanita melupakan rasa itu, semenjak Abi mulai hadir secara perlaha
u. Karena kata itu terlalu berat ia ucapkan, di d
saja menggunakan taxi, ia mendengar klakson mobil dari belakang. Vanita refleks menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke belakang mencari tahu. Sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat di depannya, dan tak lama kemudian seseorang di dalam mobil itu
manggil namanya. Vanita me
saya akan menjelaskan se
nnya saya berprasangka buruk, tapi saya juga harus menjaga diri saya s
rat kekecewaan dari raut wajahnya. "Baiklah. Temui saya di resto d
i-laki itu menutup kembali kaca mob
dungnya? Otomatis Erilia dan Afkar bukanlah kakaknya, dan Andrea yang selama ini berperan menjadi ayahnya, itu hanya sekedar drama. Ah, Vanita memegang kepalanya yang mulai berat dengan banyakanya per
a yang tertera di layar ponselnya "Kak Afkar" Vanita belum juga menekan tombol hijau di ponselnya, Ia menatap kosong, haruskah ia menerima kenyataan kalau sebenarnya Afkar bukanlah kakak kandungnya. Tid
mberanikan diri untuk mengangkatnya, dan
pa Vanita sete