icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TERSESAT DI SARANDJANA

Bab 5 Kalimantan

Jumlah Kata:653    |    Dirilis Pada: 15/06/2023

a

ketus mereka ha

katanya?!" Aldo menengahi suasana yang sempat tegang. "Emang bisa dar

i Anang. Mungkin itu adalah hal terbodo

adi berkata demikian. Bukan tidak beralasan. Sebab ayah Anang meman

angsawan dengan marga 'Syah'. Itulah yang me

menuju pos tujuh. Saat itu, matahari mulai tenggelam, alia

rang dan paling jauh jangkauan sorotnya. Sebab itu adalah senter b

masing sudah menggunakan trekking pole yai

jadi. Cahaya senter mereka menangkap bayangan

ecoh dan tetap fokus ke arah depan. Sementara

hirnya lenyap. Mereka

a mempercepat langkah, mump

ujuh, Anang jatuh terpekur ke tanah sembari berteriak. S

ung memang jarang diambil para pendaki karena track-nya yang tajam. Ke

gan mengatakan bahwa kedua bahunya sang

t-mijat sekujur punggung Anan

gatakan bahwa ada sosok gaib

upa sosok itu?

isa lihat. Gaib

ngkirkan sosok gaib tersebut. Sebab mereka tak melihat

tif untuk berdoa. Ia menyentuh kedua pundak

bebani pundaknya. Yakni sepasang kaki emas yang bercahaya. Ber

, tumbuh jari jemari yang tumpang

tidaknya cukup untuk membua

apak tangannya tepat di atas pundak Anang.

segera membaringkan diri di atas

dada. Menyesal telah mengajak Anang dalam pendakian ini. Hanya bikin sial. Bila anak i

uda di pos tujuh," ucap Arifin k

nyampe puncak

elajari situasi sembari menyiapkan kata

bahwa siap melanjutkan pendakian hingga ke p

e puncak! Bikin

terh

aan di sini. Dua hari Lo pingsan,

mun mereka pun tak berani memotong kemara

. Gue sama Arifin yang bakal ke puncak. Lagi

, Anang lalu menganggap kalau kemarahan Bimbim

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ajakan Mendaki Gunung 2 Bab 2 Memulai Pendakian 3 Bab 3 Perkampungan Jawa Kuno4 Bab 4 Nasehat Di Pos Enam 5 Bab 5 Kalimantan 6 Bab 6 Hilang di Pos Tujuh 7 Bab 7 Dipindahkan secara Gaib8 Bab 8 Kakek Misterius 9 Bab 9 Jalur Lahar10 Bab 10 Sungai Menakjubkan 11 Bab 11 Pesawat Raksasa Melintas12 Bab 12 Pelabuhan Nasional Sarandjana13 Bab 13 Paduka yang Dipertuan 14 Bab 14 Philtrum15 Bab 15 Mobil Terbang16 Bab 16 Permaisuri Gompeng 17 Bab 17 Amnesia18 Bab 18 Peng19 Bab 19 Sarandjana Pernah Ada di Dunia Nyata20 Bab 20 Belum Tahu Bagaimana Caranya21 Bab 21 Kementerian Tanpa Dosa22 Bab 22 Pengadilan ala negeri Sarandjana 23 Bab 23 Bertukar Dimensi 24 Bab 24 Kehamilan Permaisuri Gompeng25 Bab 25 Sayap Elektronik26 Bab 26 Kementerian Bercucuk Tanam27 Bab 27 Kiai Abdullah 28 Bab 28 Penjual Cilok 29 Bab 29 Urang Sakit Jiwa 30 Bab 30 Negara Gonggong dan Ragil31 Bab 31 Lembaga Pelurusan Paku-paku Bengkok32 Bab 32 Laskar Hentak-hentak Bumi33 Bab 33 Mesin Teleportasi 34 Bab 34 Cyborg35 Bab 35 Pasar Terapung 36 Bab 36 Soto Banjar 37 Bab 37 Puisi untuk Gompeng 38 Bab 38 Aldo Pulang 39 Bab 39 Tersesat di Surabaya 40 Bab 40 Tengkulak Emas41 Bab 41 Cilok Koceng42 Bab 42 Emak-emak 43 Bab 43 Hanoman44 Bab 44 Galuh Amoy45 Bab 45 Kedai Makan Tuan Agong46 Bab 46 Didatangi Keluarga Anang47 Bab 47 Ibu Anang Meninggal48 Bab 48 Arifin Bersembahyang49 Bab 49 Rencana Berkunjung 50 Bab 50 Mencuci Piring 51 Bab 51 Kapal Berlambang 'S'52 Bab 52 Hampir Tersesat 53 Bab 53 Pangeran Sandi Samawi54 Bab 54 Perbedaan Mendasar antara Paduka Asli dan Palsu55 Bab 55 Macam-macam Bau56 Bab 56 Ada yang Patah tapi Bukan Dahan 57 Bab 57 Kembali ke Dunia Nyata58 Bab 58 Anang Jadi Gila