The Lost Heir
saya benar-benar ingin membuktikan ke
menantang karena saya merasa semua itu tidak mungkin, mana ada lelaki se
baru saja bertemu, tapi lelaki yang kamu bilang mana mungkin itu benar-benar ada, dan itu saya!"
pada saya sedikitpun! Jika sampai itu terbukti, saya tidak segan-segan m
ajak saja saya ke rumahmu, dan biarka
kan mengikuti keinginan anda. Saya ingin ta
takut!" ja
kita deal."
aya Suma, supaya tidak kaku!" sahutnya menarik tangan Kanaya
uma, begitu?"
aya. Mereka berdua akhirnya semakin a
" ajaknya membuka pintu mobil sebelah k
" sahutnya menat
g bercanda memberikan sebuah tantangan pada Kusuma Wija
ia 35 tahun merasa tidak terlalu tua untuk seorang Kanaya. Apalagi Kanaya sudah jadi target orang t
seraya mengucapkan salam, malu-malu ia masuk ke dalam ru
rum yang tengah duduk di sofa panjang, menon
l dulu sebentar, dan dia antar Kanaya pulang kok, Bu!" ungkap Kan
temen kamunya?" tanya Pak Haryadi be
di luar!"
k sopan membiarkan tamu lama
pan tas dan berganti pakaian, l
alam, soalnya aku malu, Mas kan belum pernah ketemu Ibu da
saya maklum kok
dalam rumahnya lantas memperkena
kan, ini M
Ini tem
a Bu Arum tersenyum menutup mu
ong!" tegur Kanaya melekatkan
Kusuma memperkenalkan diri sambi
ang, ada seorang lelaki tampan datang
lian ngobrol dulu ya!" Kata Bu
mari adalah untuk melamar Kanaya! Moho
erhenti, Bu Arum terkejut
amu tidak bercanda 'kan?" tanya B
us, Bu!" s
bentar ya!" Bu Arum memanggil suamin
au ngelamar Kanaya!" ucap Bu
ngedadak?" sah
eneran, Yah!"
berjalan ke ruang tamu memghampiri Ka
ja bertemu dengan Kanaya hari ini, dan saya langsung ingin melamar Kanaya. Bagi saya, untuk apa kalau h
saja saling mengenal, kami senang Kanaya ada yang melamar, karena bagi kami sudah bukan waktunya Kanaya untuk m
hal yang harus Ibu dan Bapak ketahui tentang saya, bahwa saya ini adala
Nak Kusuma tidak mempermainkannya, apalagi sudah beristr
, ibu saya bahkan meminta saya untuk menikah lagi, bagi saya kenapa tidak? Saya sudah menemukan
diantara mereka, tanpa berkomenta
ah?" Bu Arum meno
inya akan diakui dan dibawa tinggal b
ersama kami, Ibu dan Bapak tida
melamar kan pria beristri, mana tiba-tiba sa
saya tidak akan memperistri wanita lain lagi.
Dia keras dan sedikit ceplas-ceplos. Namun
Naya adalah wanita yang punya prinsip, makanya dia agak
maksakan kehendak kami pada Naya, biarkan Kanaya yang memutuskan." Bijak
yang berada duduk disampingny
u menjadi istrik
a kita baru saja bertemu dan in
ngin menikahi kamu, tidak perlu ada acara pertunangan. Saya ing
a waktu, dan Mas harus menerima apapun keput
imana kalau