Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos
mbuat wajahnya dan wajah bapak kos berubah kaget.
ta izin mencium bayi itu juga, tapi waktu yang dipilihnya ternyata salah.
a kembali. Secepatnya." Bapak kos segera pamit untuk menghindari
mengangg
ak berani meninggalkan tempat duduknya karena khawatir kalau-kalau ada sesuatu yang hilang dari rumah ini, pasti dia yang akan dit
itu pecah. Eva panik dan buru-buru ingin menggendongnya. Dia bingung harus menggendong deng
a gendongnya?" tanya
urnya, udah bisa. Tapi kalau pas aku gendong ternyata belum n
inya. Masih dengan pikirannya yang berusaha mencari jalan kelua
n yang tidak seberapa panjang itu sebagai penyangga bayi itu. Memas
geluarkan suara yang mengungkapkan rasa sayang pada bayi itu. Sesekali dia juga m
ang, kamu kenapa nangis-nangis, huum? Tenang ya, ad
mah saking paniknya. Dia terus-menerus menggoyangkan
i itu kesulitan membuka mata kare
Eva gemas. "Mau masuk aja ya? Ng
a berbalik lagi. Dan betapa kagetnya Eva ketika melihat ada orangtuanya terpaku di sana. Eva yakin, y
Kok mereka bis
kat. Setibanya di hadapan Eva, tatapan tajam
pa?!" tanya mama E
takut pada kemarahan mamanya. Dia tidak tahu penyebab
Jadi ini alasan kamu nggak pernah mau balik ke rumah k
teriak di depan bayi ini. Itu nggak baik untuk anak ini. Dia belum bi
amu menegur mama!" Ma
dekat bayi." Papa Eva berusaha menenangka
Dia tidak pernah pulang selama libur kuliah. Sudah 2 tahun, dia tidak pulang-pulang. Itu pa
an suara. Menegur ucapan m
ak pulang selama dua tahun. Itu karena dia malas mendengar ocehan mamanya dan ta
yi ini merasa tidak nyaman dengan suasana di sekitarnya yang memanas. Tangi
ak seharusnya menuduh aku seperti itu. Aku anak mama. A
Eva terpotong oleh kehadira
ambil alih bayinya. Dia berusaha menenangkan bayinya dan tidak m
sayang nangisnya." Rafa berusah
ayi itu?" tanya Papa E
terkontrol. Matanya tidak lepas dari bayi mungil itu
kerah baju Rafa, namun ditahan Eva. Dia menatap Eva de
ah. Eva nggak mau dibuat malu
ara terang-terangan. Mama tidak salah lagi. Kalian ...." Mama Eva
Papa mau tenangin mama dulu. Nanti kita
menilai segala sesuatu dengan pandangan luas. Berbanding terbalik dengan mamanya yang tidak sabaran, posesif dan suka marah-marah. Tapi, dibalik sifat
njelaskan semuanya ketika mama sudah tenang. Biar mama bisa menilai bahwa Ev
nepuk sekali pundak putrinya dan menarik
angis ketakutan begitu." Eva mendekat ke Rafa. Dia menu
ngkin kaget dengan suara kera
yang tenangin dia. Aku penyebab dia nangis
elukannya. Dia melakukan hal yang sama saat dia men
has
wajah Eva. Di depan mereka, Rafa terpesona
ampu mendiamkan Aru
ia menyadari suatu hal. "Sepertinya
kehabisan