SANG PENAKLUK MAFIA
a Greenwich,
bu
melihat apapu
terj
muanya suda
kinya bergerak lebih cepat dari yang dia rasakan
jarnya masih jauh. Berharap bisa meloloskan diri meskipun Abigail sadar di sel
ng terlalu ingin tahu. Tidak sengaja mel
hh..Hoshh
letih, air matanya mendesak keluar. Ap
lih untuk te
berhembus. Berlari di antara kontainer yang tersebar di sekitar
h tertutup di antara kontainer dengan bangunan di sampingn
kali-kali seraya memeluk tubuhnya sendiri
enutup mulutnya sendiri dengan tangan agar tidak mengeluarkan suara
stikan mereka tidak kembali agar d
embunyian saat dirasa cukup aman ke arah yang berlawanan. Gerombolan le
tidak ada yang mengikuti dan ketika kembali menghadap depan, kakinya langsung berhenti berlari sebelum menabrak seorang l
i Abigail seperti tidak bisa bergerak. Padahal kesempatan satu-satunya hanyalah berbalik dan lari menjauh tapi dia seakan membeku di te
akan
rdiri berhadapan, dia mengangkat sedikit kepalanya dan Abigail seakan
lurkan tangan berbalut sarung tangan hitam, mencengkram le
ngan kedua tangannya sendiri, mencoba be
uat, Abigail berde
vil serupa
dengan aksen yang terdengar sedikit aneh. "Namun, aku h
tidak bisa bernapas dengan benar. "Ak-u t
sekilas ke bawah, melihat kalung putih bentuk salib yang melingkari l
Abigail memejamkan mata saat lehernya semakin dicengkram. "Sayang sekali, wanita sec
membuka mata,
an hal itu padahal mereka sadar, ada konsekuensi disetiap tindakan dan aku sama sekali t
lak-ukan ag-ar men-da
bertanya balik. "Jangan katakan tubuhmu
igail, semakin merasakan sesak. "Ap-a
aki tampan itu memiliki pandangan yang membuat siapa
nya menyunggingkan
di lengan lelaki itu denga
m, cengkramannya menguat, d
Na-mak
malam ini bukan malam keberuntu
an udara hingga dadanya sesak. Seperti ikan yang dilempar ke daratan tanpa peringatan.
ti. Siapapu
MMMM
embuat pandangan silau, tanpa benar-benar sadar, mobil itu melaju mendek
AAA
mpar bersama dengan lelaki itu dan terjatuh di asp
*