Me And Six Woman
ah-celah kaca mobil, menyentuh lembut kulit wajah. Kelopak mata m
a tadi malam menenggak tak sabaran bot
Siska merintih pelan denga
ata berpendar melihat suasana sekeliling. "Sepe
enggangkan otot yang terasa kaku kare
in di mobil sendirian! A
yang masih lemas. Menyandarkan tubuh leti ia pada badan mobil, sedik
tu yang tertutup rapat, sepi seperti tidak b
yang tergeletak berantakan. Pakaian dan buku-buku berserakan di bagasi. Dia memang lebih
Siska membuka tasnya. Mengambil bungkus rokok dari dalam. Dia mengambil satu
t wanita itu menikmati sarapan
pelan kepala, melihat kelakuan wanita yang gem
m, berisikan sarapan yang baru saja dia beli dari warung makan Ibu
di mobil!" Sambil memukul pundak Joe de
buat kita," jawab
napa gak lo b
Gue takut omongan tetangga aneh-
h kesal dan marah. Tidur di mobil dengan po
menanggapi kemarahan wanita itu. Sisk
engek manja Siska dengan
oe berlalu dengan bibir sedikit ter
pakai untuk sarapan, mencuci di wastafe
n gue lepek banget," Siska sa
ohol bikin gue mual." Ejek
andi. Ia ingin segera membersihk
ngar nyaring, menyadarkan Joe yang m
nelpon?" tanya Joe ingin tahu, karena tidak bias
kan dirim
ibah?" Pikiran Joe langsun
alami kecelakaan Joe," jelas
lilla
H BA
lapan malam, Joe selepas sholat Isya mend
alamualaikum,"
u sekali Joe sama Ayah," ucap
Ayah, tapi kenapa
ak suaminya "Sini handphonenya ibu aja yang pe
an-jalan ke Berastagi, mau naik kuda, metik j
apa aja? Kakak juga ikut? Joe
kita jalan-jalan ke Berastagi," ajak Ibuny
anaknya lagi belajar di sana kok malah disuruh pu
yah, gak rindu rupanya
ti aja tunggu selesai urusan kampus dia pu
r lagi, sekitar dua m
Joe bahagia dapat melihat Ayah dan Ibunya. Bercanda-tawa, suka-cita mereka sel
H BA
ngat mengejutkan. Perihal kemarin Malam orang tuanya masih
b Joe dengan mata yang sudah memerah
aget melihat sahabatnya terduduk lemass," Siska mendekat ke arah Joe,
an terbata, air matanya sudah tidak bisa dibendung.
sabar ya. Bentar gue pesan tiket
cepat hari ini menuju, Medan. Dia menda
memberikan kekuatan pada sahabatnya. Set
s baju kita ya
t gue ke Medan. 'kan Sis
tega biarin lo pulang sendir
kita ada ujian akhir seme
Joe, please,"
.. nggak bisa
hanya terdiam sedikit berfikir. Benar kata Siska, dia tidak akan
bisa jawab!" ucap Siska
a akan ada seseorang dengan pandangan, pemikiran yang sepakat, yang mampu berjuang denganmu dan
ka menyayangi Joe. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana persensi Joe tergantikan oleh orang lain, beg
ik-baik. Besok ujian, pulang dari sini kamu haru
Lo nggak paham Joe, kalau lo adalah orang yang bisa menghapus kenangan-