Sttt! Bosku Galak
Bosk
1
Dasar
diri. Belum ada niatan untuk mencari pasangan. Ia terlalu sibuk dengan hobinya mengambil gam
t beberapa orang tertarik dan membutuhkan jasanya. Bahkan, ada satu perusahaan besar dan
nya, menderita penyakit gagal ginjal. Beliau harus cuci darah, dalam seminggu bisa dua sampai tiga kali, dan tentu saja biayanya sanga
jalnya, tapi setelah dilakukan prosedur pemeriksaan i
k, sebentar lagi pasti tabungannya terkuras habis. Dalam keadaan seperti ini, ia sangat membutuhkan seseorang untuk diajak berbag
at umurnya baru empat tahun. Kata sang ayah, sang ibu meninggal karena me
jalani hidup puluhan tahun bersama figur seorang ayah yang
encari pekerjaan yang bisa memberinya gaji tetap setiap bulan, dan satu-satu
*
terkenal itu, setelah menanyakan tentang Ferdi, seseorang yang menghubunginya
kepada resepsionis. Ini perusahaan besar, peraturannya tentu ketat. Tanpa k
ikirannya sendiri, akhirnya ia mendengar suara pi
u menunggu lama," sapa Ferdi samb
duk berhadapan han
menemuiku dan panggil aku Ochi saja, oke?" k
membuatmu ingin menemuiku?" lanjutnya bertanya
Apa perusahaan ini masih membutuhkan s
kat alis, "ma
kah tawaran kerja sama itu masih berlaku?" Ochi bertanya cepat dengan
," kata Ferdi. "Ngomong-ngomong Kau terlihat sangat bersemangat, berbeda sekali dengan beberapa
gan," jawab Ochi santai. Ia tidak akan semudah itu untuk memberi tahu masalahnya pada orang lain,
kusikan kontrak kerja sama dulu dengan Bosku, sekarang Bosmu jug
h," jaw
seseorang yang sudah menolak kerja sama di awal, tapi ... yah, kau punya bak
, "terima kasih ban
sungkan,"
*
itu," kata Ferdi yang sedari tadi duduk di sofa sambil memerhatikan Bosnya. Ia dan Bosnya sudah berteman lama, jadi ketika m
," jawab seseorang yang dipanggil bos itu. Ia Agam Natajaya, pemil
kali," ka
membicarakan kontrak dengannya, ia harus tahu tentang pemi
g terjadi. "Apa yang akan Kau lakukan?" tanya Ferdi. "J
dengar seperti Ayahku
akan Kau lakukan?" t
lajaran," jawab Agam masi
dia kabur, aku tidak mau membuj
angkan," j
*
ng, bagaimana kalau kontrak kerja samanya tak sesuai dengan yang ia inginkan. Hal terseb
an. Semangat! Demi ayah,' batin Ochi
h menunggu selama itu dan ya, cukup menyebalkan. Tidak, sangat menyebalk
i perusahaan ini, dia pasti sibuk sekali
in Ochi gemas, kali ini
endiri sampai akhirnya pintu terbuka
at ini bukan Ferdi tapi seorang pria dewasa dengan setelan jas lengka
sebut ada
uduk dan berdiri di hadapannya. Bahka
"saya Agam Natajaya, pemilik perusahaan ini dan t
il Ochi saja, pak
juga bingung sendiri. Aura yang Agam keluarkan membuatnya s
awab Agam tegas sambil menat
gaimana ini?' Och
a, saya ingin tahu apa yang membuat Kamu tiba-tiba menerima tawaran kerja sama dari kami, padahal kata tangan
rinya sendiri. Ini tidak semudah ketika menjawab p
buat Agam puas. 'Itu balasan karena Kau pe
ulu dan datang lagi besok setelah Kamu merangkai jawaban ya
i panik. "Tunggu!" serunya, membua
arena tidak hati-hati kakinya tersandung kursi dan ... ia jatuh ke arah Agam
eberapa saat sampai Ochi sadar dan bergerak rusuh di atas tubuh Agam, ia
rusuhnya saat ini terlalu mengg
am melotot ngeri, "please!" lanjutnya dengan suar
shit!' batin A
e