icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Janji Cinta Rania

Bab 4 Satu kamar

Jumlah Kata:1076    |    Dirilis Pada: 30/05/2023

ki-laki itu bahkan tak menghiraukannya sama sekali dan lang

kedatangan Nia dengan sangat ramah. "Selamat datang di rumah ini, Nia, s

ra sambil berkata dengan nada lem

Ayah, sama seperti Evan," ujar Angga

a dia merasakan sentuhan lembut di puncak kepalanya. Sentuhan yang

n Anggara dengan wajah sinis. Dia memutar bola matany

ayak gitu? Dia 'kan cuma pengganti,' batin Evan sambil mem

api ketika dia baru saja menginjakkan kakinya di anak tangga pertama, tib

sambil berbalik untuk meliha

sekalian," ujar Anggara

di kamar tamu. Kenapa harus di

geram Anggara dengan tatapan

otes pada Anggara. Namun, perkataannya

mar ... sekarang!" tegas Anggara dengan rau

terkepal erat, perdebatan dengan ay

ulai berbalik dan melangkah menaiki

nurut saja dulu, dari pada masalah

langsung menyusul langkah Evan yang terlih

epan pintu dengan tangan bersidekap dada dan tatapan tajamnya. Nia yang masih

ada yang salah denganku?' batin

Ini kamarku, kamu tidak memiliki hak apa p

agangu hidupku," sambung Evan lagi, kemudian berbalik hendak berjalan menuju kamar mandi. Namun, langkahny

n di ranjangkku." Setelah mengatakan semua itu, Evan pun melanjutkan lan

menggema di kamar itu, dia kemudian menatap nanar pintu yang sudah tertutup

epat di sebelah kanannya ada ranjang king size bernuansa putih yang berhadapan langsung dengan televisi la

pih, bahkan bisa disebut terlalu rapih. Tidak ada barang y

erlihat jelas dari banyaknya foto mereka berdua yang terpasang di sana. Nia berdiri dengan mata tak lepas dari semua foto di depan

-tiba dia merasa sesak di dalam dada, se

terjadi. Benar kata Evan, kalau aku hanyalah pengganti di sini,' b

atnya. Termasuk semua kenangan Andi

melihat ternyata di sana ada Evan yang masih mengg

memanas seperti terbakar sesuatu, jantungnya yang baru saja t

ecak kesal sambil melangkah cuek menuju walk in

Evan, itu terasa seperti bilah pisau yang melukai hatinya, terasa perih di sana bagaika

__________

Evan, ketika laki-laki itu baru saja

berusaha menirunya! Kamu, enggak pantes!"

yang terasa lembap oleh keringat pun saling mere

" tanya Nia, memilih untuk be

g jangan sama seperti

elirik Evan yang tampak s

menggumam sambil

u mengambil sesuatu," tanya

jawab Evan tanpa

ian kembali mengalihkan pandangannya pada Evan. "Makasih, Bang,"

m itu dia memilih menghabiskan waktu untuk sholat malam dan mengaji dengan suara yang lirih, hingga m

terjaga. Entah apa yang akan terjadi esok hari? Nia hanya mampu berharap dan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka