Janji Cinta Rania
mu sudah t
intu terdengar begitu nyaring, Rania yang baru saja tertidur pun se
pati Bu Karsih --ketua panti-- tampak b
obat penurunan panas kita habis. Tolong belikan obat di apotek du
lain gak ada yang bisa naik motor," s
ngangguk cepat sambil buru-buru kembali ke
disi jalan yang licin karena baru saja diguyur hujan sepanjang sore tadi, membuat Rania harus benar-benar berhati-hati dalam berkendara. Belum lagi
arai motornya untuk segera pulang. Namun, matanya tiba-tiba saja terbe
jerit Rania denga
hat hilang kendali hingga menabrak pembatas jalan beberapa kali dan
erjap beberapa kali, dia kemudian mengedarkan pandang
nya ada beberapa kendaraan yang lewat, i
a?" gumam Nia dengan wajahnikan diri untuk turun dari motor dan menghampiri mobil yang
k dan ke luar dari pintu dengan mengandalkan sisa kekuatannya. Walau wajah wanita itu tak terlihat jelas karena min
tika Andin meneruskan pendidikannya di luar negeri. Kini, me
Sesekali dia melihat ke arah dalam mobil, memastikan jika Andin masih bisa bertahan. Dia juga mencoba menghenti
rena tidak berhasil menemukan satu orang pun, Ni
ambil berjongkok di samping pintu mobil yang
ndakan kalau wanita itu masih hidup. Nia mencoba membuka pintu mobil yang sudah tak berbentuk. Berulang kali
________
or terkena darah Andin saat dia berusaha menolongnya. Sesekali dia mel
masih ber
ia menunggu di sana, tetapi tak ada keluarga yang datang. Hingga beberapa saat kemudian, Nia bisa melihat be
sangat dia kenal kini berada di antara salah satu orang yang berlari itu. Tanp
suara yang hampir tak bis
i mata kejadian kecelakan?" tanya
Pak," an
ami membutuhkan keterangan A
eranjak berdiri kemudi
________
ka dalam yang membuat pasien mungkin sulit untuk bertahan hidup," ujar Dokter p
lagi, mana mungkin dia pergi begitu aja!" teriak laki-laki bertubuh jangkun
pa pun yang dia inginkan, karena mungkin ini adalah kesempatan terakhir
a sakit yang terasa sangat menyiksa tak lagi dia hiraukan ketika matanya melihat wajah sang calon suami yan
ki yang sejak tadi hanya berdiri diam di belakang ibu
dengan sangat lembut dan hati-hati. Mata laki-laki itu terasa meman
erusaha berbicara dengan suara yang hampi
dah terlanjur jatuh tak tertahankan. "Aku tau, sayang. Aku juga san
h lemah dan tak berdaya wanita yang begitu dia cintai. Hubungan mereka sudah berjalan lebih da
ana itu akan terlaksana atau tidak. Sama seperti Evan dan Andin yang tiba-ti
lemah. "Waktuku enggak banyak
yang kamu impikan selama ini." Evan menggeleng cepat, dia tidak mau kehilangan Andin. Dia sudah tidak perduli lagi dengan air m
ar Andin tiba-tiba, yang membuat Evan langsu
a kamu, sayang." Evan masih berusaha bersabar walau
menikah dengan wanita pilihanku. Jadikan dia wanita yang mengga