icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Janji Cinta Rania

Janji Cinta Rania

Penulis: Anyie
icon

Bab 1 Kecelakaan

Jumlah Kata:1190    |    Dirilis Pada: 27/05/2023

mu sudah t

intu terdengar begitu nyaring, Rania yang baru saja tertidur pun se

pati Bu Karsih --ketua panti-- tampak b

obat penurunan panas kita habis. Tolong belikan obat di apotek du

lain gak ada yang bisa naik motor," s

ngangguk cepat sambil buru-buru kembali ke

disi jalan yang licin karena baru saja diguyur hujan sepanjang sore tadi, membuat Rania harus benar-benar berhati-hati dalam berkendara. Belum lagi

arai motornya untuk segera pulang. Namun, matanya tiba-tiba saja terbe

jerit Rania denga

hat hilang kendali hingga menabrak pembatas jalan beberapa kali dan

erjap beberapa kali, dia kemudian mengedarkan pandang

nya ada beberapa kendaraan yang lewat, i

a?" gumam Nia dengan wajah

nikan diri untuk turun dari motor dan menghampiri mobil yang

k dan ke luar dari pintu dengan mengandalkan sisa kekuatannya. Walau wajah wanita itu tak terlihat jelas karena min

tika Andin meneruskan pendidikannya di luar negeri. Kini, me

Sesekali dia melihat ke arah dalam mobil, memastikan jika Andin masih bisa bertahan. Dia juga mencoba menghenti

rena tidak berhasil menemukan satu orang pun, Ni

ambil berjongkok di samping pintu mobil yang

ndakan kalau wanita itu masih hidup. Nia mencoba membuka pintu mobil yang sudah tak berbentuk. Berulang kali

________

or terkena darah Andin saat dia berusaha menolongnya. Sesekali dia mel

masih ber

ia menunggu di sana, tetapi tak ada keluarga yang datang. Hingga beberapa saat kemudian, Nia bisa melihat be

sangat dia kenal kini berada di antara salah satu orang yang berlari itu. Tanp

suara yang hampir tak bis

i mata kejadian kecelakan?" tanya

Pak," an

ami membutuhkan keterangan A

eranjak berdiri kemudi

________

ka dalam yang membuat pasien mungkin sulit untuk bertahan hidup," ujar Dokter p

lagi, mana mungkin dia pergi begitu aja!" teriak laki-laki bertubuh jangkun

pa pun yang dia inginkan, karena mungkin ini adalah kesempatan terakhir

a sakit yang terasa sangat menyiksa tak lagi dia hiraukan ketika matanya melihat wajah sang calon suami yan

ki yang sejak tadi hanya berdiri diam di belakang ibu

dengan sangat lembut dan hati-hati. Mata laki-laki itu terasa meman

erusaha berbicara dengan suara yang hampi

dah terlanjur jatuh tak tertahankan. "Aku tau, sayang. Aku juga san

h lemah dan tak berdaya wanita yang begitu dia cintai. Hubungan mereka sudah berjalan lebih da

ana itu akan terlaksana atau tidak. Sama seperti Evan dan Andin yang tiba-ti

lemah. "Waktuku enggak banyak

yang kamu impikan selama ini." Evan menggeleng cepat, dia tidak mau kehilangan Andin. Dia sudah tidak perduli lagi dengan air m

ar Andin tiba-tiba, yang membuat Evan langsu

a kamu, sayang." Evan masih berusaha bersabar walau

menikah dengan wanita pilihanku. Jadikan dia wanita yang mengga

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka