DIKEJAR CINTA CEO PREMAN
Zahra menatap Zahra dengan tajam, lalu menoleh pada Erlangga yang kini men
preman. Apalagi saat pria itu meminta izin dan restu untuk melamar Zahra. Amar
menerima pil pahit serta hinaan dari ayah Zahra, saat dirinya melamar dan
ang di lontarkan ayah Zahra. Namun, saat Erlangga melihat Zahra yang menangis, amarahny
ga pria baik kok. Zahra
lang?" Malik mencib
um mengenalnya dan belum ta
? Apa kamu tidak bisa lihat bagai
Erlangga dari penampilannya saja. Karena Z
seperti tak ada pria lain saja. Mengapa harus dengan pria urakan seperti
mberanikan diri. "Saya akan berusaha keras untuk membahagiakan Zahra, j
juga sepadan dengan hidupmu. Sama-sama urakan dan jangan dekati putriku lagi! Karena aku tak akan pernah sudi mempunyai menantu sepertimu." Malik pun beranjak dari duduknya, lalu menoleh pada Zahra yang masih terisak. "Hapus
tikan jika saya memang mencintai Zahra. Saya juga a
cantik berseri bermata hitam bulat berkulit putih bersih. Zahr
lanan. Pertemuan yang sering itupun menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka. Zahra dan Erlangga sama-sama merasa sangat nyaman ketika mereka ngobrol dan
lannya yang sedikit urakan. Akan tetapi, Zahra yakin suatu hari nanti jika dirinya pun akan bisa merubah penampilan Erlangga setelah menikah nanti. Erlangga yang su
a kini cinta mereka tak di restui oleh ayah Zahra. Lalu apa mereka harus berpisah? Atau mer
a waktu untuk mengobrol berdua. Walau awalnya Malik tak mengizinkannya. Akan tetapi, pada a
imu Kak, hikz,
sakit. Mulutnya kelu untuk saat ini. Hanya bisa
mencintaim
di jodohkan dengan pria lain. Aku cinta sama Kak
membangkang dan menentang ayahnya. Selain Zahra anak ya
udahnya begitu terasa tersekat di tenggorokannya
nmu." Erlangga menatap mata bulat penuh deraian air mata itu dengan dalam. "Aku hara
mbali dan aku harus menikah deng
kan dirinyalah yang lebih terluka. Akan tetapi, Erlangga pun tak ingin jika Zahra harus jadi anak pembangkang nantinya jika mereka harus tetap
hatinya. "Aku akan kembali nanti, aku janji." Erlangga mengeratkan pegangan tangannya pada Zahra. 'Ap