Pembalasan Dendam Istri TKI
ah keluar dari kamarnya. Ia berjalan ke dapur lalu
k
mar mandi dengan wajah lega.
alah kamu sendiri tadi malam nyuruh Tiara tidur di luar. Jadi kabur
ya. Aku lagi nggak ada pegangan uang lagi maka
ggak bisa masakin kamu sarapan." Bu Jarmi kembali masuk ke dalam kamarnya.
eliatkan badan hingga kelopak matanya terbuka.
arapan dek." Wajah Se
luar. Harusnya kamu kurung di kamar mandi aja." Sekar kembali menutup matanya. Saka
bali menepuk bahu Sekar. "Ada apa lagi sih
Dini periksa kelasnya Tiar
Udah sana
ng sudah ia beli sejak lama. Sebelum menikah dengan Mutia. T
Panggilan dari Yanto me
i parkir sembarangan. Ora
arah. Setelah selesai memarkirkan motornya, Saka duduk di sampin
ung mengambil rokok Yanto yang
rnah kehabisan uang untuk beli rokok."
orea. Uang kiriman Mutia bulan lalu juga udah habis buat membayar biaya
o malah ketawa." Sa
o tukang parkir yang bisa ren
, Uang dari
rotin bini." Saka hend
r karena ada pengunjung yang sudah ke
sudah bangun untuk mengurus keperluan nenek yang di rawatnya. Tapi, sa
a sia
yang terus menggenggam tangannya sejak tadi malam. Dengan hati-hati, Mutia melepaskan pegangan tangan Tiara. Ia mengecup dahi putri
di kursi samping tempat tidur Tiara. Mukena be
ni." Tiara kembali men
r mata sudah menggenang di puluk mata. Tapi, Mutia m
lu takut lagi. A
Jepang lagi kan?" Mutia
kampung kita agar bisa menemani kamu dan
udah habis buat di kirim ke Bapak dan
n sendiri yang tidak Ibu kirimkan pada Bapa
untuk tambahan modal." Mutia menjadi bingung. Air mata sudah kembali mengalir
nya. Tiara mengeluarkan semua sesak yang ia rasakan selama empat
ari kekejaman keluarga Bapak. Itu sudah lebih dari cukup untuk Ibu." T
encuri buku tabungan dan kartu ATM milik Bapak." M
ul sampai babak belur begini?"
ja melihat Bapak menghambur-hamburkan uang hasil kerja keras Ibu membuatku sangat
perlu lagi capek kerja. Tiara juga nggak akan di pukul lagi. Urusan buku tabungan dan kart
tukang parkir dan Tante Sekara yang kerja di Koperasi. Setelah tabungannya dapat banyak, malah di pakai buat beli keperluannya Dini
as Ibu. Aku juga nggak rela Tante Sekar pamer perhiasan emas dan tas bagus. Ibu har
ilik Tante Sekar dan Dini dari hasil uang kiriman Ibu ya. Tia
ah
s sholat subuh dulu biar tenang. Ibu
ambil tayamum dari debu di atas nakas. Mutia mengulurkan se
n lalu membaca di bawah. Matahari perlahan naik saat perawat
*
epat berada di atas kepala membuat Saka terus mengusap peluhnya. I
kita pulang." Saka mengantongi uang
agai tukang parkir buka selama dua hari pasaran Jawa. Saat hari sudah mulai
bu Mutia. Langkahnya berderap cepat hingga ia mem
au Tiara anak sialan mas?" Saka
. Kamu sud