Pembalasan Dendam Istri TKI
lam rumah. Mutia hampir saja melepaskan ponsel dari genggaman karena tubuhnya yang terus be
di depan pintu membuat Mutia berjalan dengan cepat. Ia menahan isa
menganggukan kepalanya dengan ce
payah, Mutia menaikan Tiara ke punggungnya. Walaupun langkahn
hat Mutia sudah datang. Mutia lalu membaringkan tubuh Ti
menggelengkan kepalanya. Isak tangisnya
a tergugu sambil membungkuk untuk memeluk
ya Mutia bisa bersua lagi dengan sang anak yang kini sudah menjadi gadis cantik. W
aknya ke klin
rima kasih. Nanti
ama-sa
menjadi TKW di Jepang, ia sudah tahu tentang kelakuan suaminya. Tapi, Mutia tidak bisa langsung
drrttt....
g di layar ponselnya. Dengan enggan, wan
epuluh kali lipat lebih memuakan dari biasanya. Apalagi saat
Honda lagi nggak enak badan. Tiara mana mas?
ersama teman-temannya." Mutia mendengus kesal. Pintar sekali Saka membuat
aku tutup dulu t
n rumah dan bayar biaya sekolah pendaftaran Tiara. Sebentar lagi kan Tiara masuk SMP." Mutia memang sengaja tidak mengi
lagi pergi ke Korea untuk bekerja selama dua bulan. Kare
. Buat biaya hidup di sana aja kamu harus cari makan dan bayar aparteman murah juga." Mutia mengangkat tangannya saat sopir
pon, aku minta gajiku. Udah dulu ya m
untuk anak kita juga." Rasanya Mutia ingin munt
Assalamu
aikum
u turun lalu menggendong T
*
aka menggelengkan kepala dengan lesu. Wa
yar cicilan mobil bulan ini. Udah nunggak gara-gara
uk memeriksa Tiara. Ia ingin memasitkanTiara tidak kabur ke ruma
ang sering menolong Tiara. Dari jendela ruang keluarga, Saka dapat meilhat keluarga itu tengah asyik menonton TV. Ka
ng di atas tempat tidur dengan bermain ponsel. Rasya, putra mereka ya
uanya Mutia. Tiara pa
a. Aku nggak mau anak kamu itu mati di sini." Saka menyugar rambutnya kesal. Tapi, ucapan Seka
k
a yang beli tas barbie bagus banget." Seru
da saja dulu. Tas kamu masih bagus kok." Sekar me
h mas. Uang kiriman dar
it sih?" Seru Dini sebal lalu
iman dari Mutia bulan lalu kan buat bayar bia
n kita sulit sejak gajinya Mutia di pangkas. Suruh adik
Lagipula aku selalu mengutamakan Dini d
rus mendahulukan kebutuhan Dini darpada Tiara. Karena aku yang melayani kebutuhan kamu
sai memeriksa Tiara. Tampak selang infus yang
i luka dalam Bu. Selain itu, luka memarnya masih dapat
. Kapan hasil ro
bankar sebelah untuk menemani Tiara. Jika ada k
mut Tiara. Ia lalu mengambil ponselnya
g. Tiara lagi di rawat di klinik
rt
udian. 'Ya udah mbak. Nanti aku bilang ke Ib
Salam b
wajah Tiara kadang ketakutan. Mutia lalu mengusap pu
s perbuatan keluarga Bapak kamu. Mereka pa