icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan Dendam Istri TKI

Bab 3 Mutia, Saka dan Sekar

Jumlah Kata:1234    |    Dirilis Pada: 26/05/2023

ngan Mutia yang sudah berdiri di depannya. 'Halus.' P

a yang sekarang sudah berubah. Kulit Mutia yang pada dasanya berwarna kuning langsat tampak sangat bersinar. Rambut hitam panjangya terlihat sangat h

k bermaksud marah pada Tiara. Tapi, Tiara sudah terlanjur k

elur seperti itu." Tunjuk Mutia ke arah putri mer

rgi malam-malam sayang." Mutia tertawa terbahak-

main sampai Kecamatan lalu ketemu sam

Mulus sekali kebohongan demi keboh

nya di sana." Kata Saka sambil melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan. Jam segini Sekar masih berada

sudah mengatakan bahwa kamu yang memukuli dia sampai babak belur mas." Saka menatap tajam sang putri yang

us penganiayaan an

tidak punya bukti kuat kan kalau aku yang memukul Tiara." Mutia

ang dan menjambak rambut Tiara. Kata-kata umpatan samar terdengar dalam

ku mohon percaya padaku." Sak

ail. Jadi, aku tinggal mengunduhnya. Lagipula, hp yang kamu banting itu hp jadulk

si, maka aku akan menceraikan kamu. Kamu nggak takut jadi

au nanti kamu di penjara kare

. tii

dari mobil. "Cepat seret Tiara dong. Biar dia bisa masak buat makan siang. Kamu malah

rena terpaan sinar matahari. Mutia terlihat seperti wanita yang baru berumur dua puluh tahun. Walaupun saat ini wanita itu t

t pada Sekar karena ia belum berhasil meyakinkan Mutia, istri keduanya itu jus

ng. Jangan perca

g lagi kan?" Dini yang tadi menunggu di dalam mobil,

Bapak mas?" Saka menggelengk

Mungkin Dini

a terkekeh pelan. Sedetik kemudian matanya

sudah menikah lagi. Sudah menganiaya anak kita

aka boleh menikah lagi."

padaku dengan tanda tangan yang sah. Jika tidak aku bisa melap

ima. Cukup sudah ia bersabar m

engadilan. Eh, bukan. Tapi di rumah Ibumu. Cepatlah pulang karena aku sudah mengiri

*

tas baru. Ibu bila

a yang berada di pangkuan Sekar

ah kamu dan Ibumu tadi." Mat

nyuruh Tiara tidur di luar hingga bisa bertemu dan mengadu pad

bunya Mutia, Sekar. Biasanya kamu masih bekerj

n karena ketahuan men

isa jadi office girl di sana. Gajinya lumayan b

iman dari Mutia kamu buat untuk renovasi rumah Ibu. Bukannya untuk membeli rumah kita sendiri.

orang pria berbadan besar yang menggunakan jaket hitam. Bu Jarmi berlari menghampiri Saka. "Cepat

"Tolong berikan saya keringanan Pak. Selama tujuh bulan saya selalu rutin membaya

membayar, maka mobil itu terpaksa kami gulingkan pada pembeli lain. Bapak juga bis

itu. Iya kan mas?" Seru Sekar tidak terima

kah Bapak berdua suda

Sak

Bu Jarmi dan Sek

duk dulu." Saka menghentakan tang

mbaca isi dalam setiap paragraf. Salah satu pria itu memasukan kembal

m kamar untuk mengambil kunci mobil yang di maksud. "Mulai hari ini

h menggulingkan kredit mobilnya yang menunggak. Kalau begitu, Saka bisa memi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kepulangan Mutia2 Bab 2 Kepergian Tiara3 Bab 3 Mutia, Saka dan Sekar4 Bab 4 Panggilan Sidang5 Bab 5 Pertengkaran6 Bab 6 Dini dan Tiara7 Bab 7 Awal Mula8 Bab 8 Melabrak9 Bab 9 Penjemputan Saka10 Bab 10 Sidang Pertama11 Bab 11 Penyerangan12 Bab 12 Kabur13 Bab 13 Percobaan Saka14 Bab 14 Gagal15 Bab 15 Penagihan16 Bab 16 Usaha17 Bab 17 Dengki18 Bab 18 Paket19 Bab 19 Mungkin Sekar20 Bab 20 Kilas Balik21 Bab 21 Kilas Balik 222 Bab 22 Pertanyaan23 Bab 23 Pendekatan24 Bab 24 Permintaan Maaf25 Bab 25 Cerai26 Bab 26 Investasi27 Bab 27 Barang Jaminan28 Bab 28 Menghapus Dendam29 Bab 29 Bu Jarmi vs Bu Win30 Bab 30 Panti Asuhan31 Bab 31 Usaha32 Bab 32 Mutia33 Bab 33 Rencana Sekar34 Bab 34 Makanan35 Bab 35 Saudara Kandung36 Bab 36 Paket dan Video37 Bab 37 Tidak Benar38 Bab 38 Sembunyi39 Bab 39 Pelarian Sekar40 Bab 40 Sembunyi41 Bab 41 Dini dan Tiara 242 Bab 42 Rencana43 Bab 43 Berdamai44 Bab 44 Rencana Bu Jarmi45 Bab 45 Ramadhan46 Bab 46 Aji Wijaya47 Bab 47 Pergi48 Bab 48 Ingatan Saka49 Bab 49 Ingatan Saka 250 Bab 50 Teman Baru51 Bab 51 Aura52 Bab 52 Masa Lalu Rudi53 Bab 53 Anak-anak54 Bab 54 Liburan55 Bab 55 Kerja dan Liburan56 Bab 56 Bertemu57 Bab 57 Cerita Untuk Dini58 Bab 58 Wisata59 Bab 59 Aji dan Hadi60 Bab 60 Lapisan Rencana61 Bab 61 Beraksi62 Bab 62 Penangkapan63 Bab 63 Sembunyi64 Bab 64 Rencana Hadi65 Bab 65 Bu Win66 Bab 66 Takdir67 Bab 67 Bantuan68 Bab 68 Sekar dan Dini69 Bab 69 Donatur70 Bab 70 Donatur 271 Bab 71 Vonis72 Bab 72 Saka dan Rudi73 Bab 73 Rencana Ana74 Bab 74 Kepulangan Ana75 Bab 75 Saka dan Tiara76 Bab 76 Saka dan Rasya77 Bab 77 Ana dan Mutia78 Bab 78 Keputusan Mutia79 Bab 79 Pertemuan80 Bab 80 Pertanyaan81 Bab 81 Memberikan Maaf82 Bab 82 Keinginan Dini83 Bab 83 Kepalsuan84 Bab 84 Angan-angan85 Bab 85 Maaf86 Bab 86 Maaf 287 Bab 87 Bebas88 Bab 88 Rencana89 Bab 89 Pencarian90 Bab 90 Rumah Baru91 Bab 91 Ibu92 Bab 92 Telpon93 Bab 93 Rencana Masa Depan94 Bab 94 Berdua95 Bab 95 Doa96 Bab 96 Rumah Baru97 Bab 97 Usaha98 Bab 98 Usaha 299 Bab 99 Rencana Bu Win100 Bab 100 Rencana Bu Win 2