Hanya Suami di Atas Kertas
sambil berjalan menghampiri lelakiku di tempat duduknya. Mas Rama seda
t makanan semua dimakannya. Apa bapakmu tidak pernah lihat makanan ya, Nes? Rakus sekali Ibu lihat," ucap ibu mertua sangat menyakitkan. Ingin rasanya aku sumpahi
ah merasakan seperti yang
ti yang bantu-bantu? Kamu pikir kita ngadain pesta ini hanya main-main? Banyak orang-orang penting yang datang
berpesta. Karena pesta 'kan merayakan suatu hubungan. Nah, bapak aku sakit. Beliau butuh dukungan, bahkan anak-anak merupakan
lihat, Kakak sering sekali menghindar dari kerjaan di rumah. Maunya makan saja," timpal Sinta menambah keruh
, Sin. Kalau gak tau masalah bagus kam
amu malas membantu keluarga Mas 'kan? Kamu lebih ber
ak masuk rumah sakit, gak akan mungkin Adek mau menin
u sendiri dibandingkan keluarga Mas. Aku kecewa dengan sikap kamu ... Egois.
up-hidup. Tapi aku usir perasaan itu. Yang penting aku harus pulang untuk menjeng
s. Bukannya Adek mau main-main." Aku tetap terus
taknya lagi den
u pulang menjenguk bapak." pintaku lagi sambil menaha
Aku menyayanginya sepenuh hati tapi tidak dengan dia. Jika menyangkut keluargaku, dia sangat dingin dan tidak ada sedikitpun senyum di wajahnya. Ke
arah. Kalau sakit ringan gak mungkin juga b
eluhannya pasti bapak sudah minta pulang. Beliau tidak akan mau dirawat di rumah sakit.Bapakku mengida
lihat bapak jadi lemas dan tidak berse
nak-anak pada berjauhan semua. Mereka
adakan? Apa mungkin kita melepaskan tanggung jawab sebagai anak? Mas ini anak laki-laki ibu dan bertanggung jawab
h tua dan sering sakit-sakitan. Wajarlah aku izin pulang. Bedalah Mas su
Tiba-tiba saja Sinta
suasana hati sedih. Kalau Kakak disuruh memilih ya ... bagus memilih menjenguk orang sakit. Karena mereka itu yang bu
tetap disini membantu Ibu belanja dan lain sebagainya. Nanti se
i Ma
udah biasa sakit. Pasti akan sembuh juga dia nanti." ujar Mas Rama. Mas Rama sea
ngku sendiri, Mas. Aku hanya minta diantarkan. Atau Mas antar saja Adek ke terminal. Biar s
napa pembangkang begitu sih, Nes. Tidak bisa dibanggakan sedikitpun. Kau pikir mentang-mentang kau seorang Pegawai Negeri Sipil dan bergaji jadi bisa seenak hati mengatur-ngatur s
a dalam posisi aku saat ini, mungkin saja ibunya tidak terima dan akan menggugat cerai suaminya. Siapa yang tahan punya s
hati ini untuk lari dari tugas yang sudah keluarga ini berikan kepada saya. Malah saya sangat bahagia dan bangg
enjenguk bapak. Semoga saja beliau sudah sembuh." ujar Mas Rama lagi.
akit keras loh!"