Hanya Suami di Atas Kertas
a dan suamiku tersentuh dan mengijinkan aku untuk menjenguk bapak di rumah sakit. Rasan
ua sakit dia gak mau mengurusnya. Masak harus menunggu kamu yang jauh?
gantian menjaga bapak, Bu." Aku b
an kamu yang menjaga bapak di rumah sakit? Begitu mau mereka? Kok gak adil begitu sih orang tuamu, Nes?"
na ibu dan kak Ayu. Saya hanya ingin pulang untuk mengurus bapak sakit.
ekalian mau refreshing," tukas wanita yang telah melahirkan mas Rama ke dunia ini tanpa merasa berdosa. Mau refresing katanya sementara bapak aku sedang s
memainkan ponselnya. Semoga saja mas Rama mengijinkan untuk menjenguk
an keras kepala. Kalau d
tkan hatiku. Sungguh, mereka sa
kan anakmu,"
tidak memperdulikan bagaimana sedihnya sang istri. Dia tidak pernah mau tahu ba
gin lalu saja di mata lelaki ya
an ibunya. Sesekali aku melihat mas Rama tersenyum be
cerita tentang persiapan pesta Sinta dan mereka
rga suamiku. Aku ini hanya istri
berpacaran dan pulang larut malam. Malah aku
endiri," ujar ibu mertua saat aku keberatan karena Sinta masih berduaan dan bergelap-gel
sama lelaki tengah malam begini, apa ibu gak
karena calon suaminya kaya raya. Tajir melintir ...
Ah ... ibu ini ada-ada saja," ujarku. Hanya ingin dini
. Terserah mereka saja. Toh Sinta pun bukan adikku. Walaupun aku menganggap mereka seperti ibu dan adik sendiri
lau dilarang ke pesta sanak keluarga, diri ini tidak pernah keberatan. Tetapi ini yang dilarang untuk menjenguk orang tua yan
ik perempuan dia kelak diperlakukan
h sakit pikiranku selalu saja jauh
a tidak akan berjump
ini untuk selama-lamanya. Segala pikiran buruk
i tidak bisa. Aku merasakan kehadiran bapak sangat suli
an anak-anaknya seperti dahulu lagi. Apalagi sebulan lagi bulan
embali seperti Ramadh
satu. Ingin melihat bapak seh
n itu. Hatiku sedih tidak menentu sementara mereka bertiga mengobrol dan sek
sanggup. Siapa yang sanggup tertawa di saat oran
ehan mereka akhirnya aku mela
n tubuh ini di ranjang sambil m
untuk menelpon orang tua yang jauh di sana? Segera saja diri ini bangun dari pembaringan dan mengambil ponsel
tombol hijau tetapi kak Ay
Hati ini terus kepikiran bag
apa tidak mengangkat juga
ranku semakin kalut. Siapa lagi yang bisa aku hubungi
Beliau merupakan adik kandung bapak. Tetapi
n kak Ayu. Semoga saja kak
. kring
ga baru terdengar suara
amuala