Pria Kedua (Ayah Untuk Anakku)
etirahan di Indonesia dengan sukses hari ini. Seperti rumah sakit pada umumnya, sanatorium i
dari perkotaan. Sesuai dengan kegunaannya, mereka membangun rumah sakit tersebu
nya hingga satu meter. Satu bangunan besar di sebelah kanan yang dekat dengan tempat parkir adalah ruang raw
a apakah semuanya berjalan dengan baik. Rumah sakit ini harus memberik
emuaskan pasien-pasiennya dengan pelayanan yang tidak main-main, apalagi jika orang itu dari kalangan atas. Se
didaftarkan sebagai penghuni kamar vip, sebuah ketukan pintu membuat Danu mengali
laku kepala perawat di sanatorium tersebut. Dia mendapat posisi tersebut bukan hanya mempunyai o
di sebelum beranjak, tetapi masih ada satu hal lagi yang
ia
san mendesak dengan Anda. Wanita itu ada
g. Dia kemudian menatap Rendi dan berkata, "Aku harus menemui Pak Arma
r dari ruangan itu, sementara D
Indonesia. Danu sudah menebak hal ini akan terjadi, tetapi dia pikir tidak akan secepat ini. Dia lantas pergi
ah Rendi yang membawanya ke lantai empat, masuk ke dalam seb
menit lagi Pak Danu akan kembali
pergian Rendi dari ruangan itu. Dia kemudian duduk
mempunyai sifat hangat dan lembut, tetapi ruangan itu terkesan dingin dan kuat. Tidak hany
bertanya-tanya, apakah kedatangannya kali ini tidak menimbulkan suatu masalah, atau
aannya, jadi dia t
pria muncul, wanita itu tersenyum senang dengan jantung berdebar-debar. Dia
h salah sangka. Dalam jarak dekat, pria itu memastikan jika wanita yang datang menemuinya
beranikan diri untuk melangkah maju. "Ja
engangguk-angguk dan menyuruh wanita berambut panjang it
memutuskan untuk duduk dan menyimpan senyumnya. Sekarang tidak hanya foto, pria di depanny
ata Danu tanpa menatap Risa yang merasa kurang nyaman
au bagaimana dia bersikap. Lain dengan Jaya yang ditemuinya di Kanada, pr
kan mengakui bahwa bayi yang dikandungnya adalah hasil dari perbuatan mereka di salah satu teepe di Yello
u temui di desa it
n terkejut, wanita itu justru merasa tidak bisa berkata-kata dan tidak menyangka jika Danu a
nya telah mempercayai pria yang baru saja ditemuinya, bahkan sampai rel
l menjalaninya," kata Risa diiringi senyum getir. Pandangannya masih tertuju ke arah ya
a Danu sebelum wanita itu semakin
pat sambil beranjak berdiri. Agaknya kehadirannya di hadapan pria itu tidaklah t
angan dan mencoba menghentikan perempuan itu dan memintanya u
u khawatir soal apa pun." Risa melepaskan cengkraman Danu dengan rasa sakit hati yan
nya membuka pintu, dorongan dari arah yang sama membuat benda
yakinannya tentang pria itu adalah Jaya, masih lah sama. Namun, berbeda dengan Risa, Danu h
lepaskan dan biarkan aku pergi!" Risa menjerit, tak tahan menahan sakit
nita yang ditemui saudara kembarnya selama hampir dua minggu di negeri orang itu. Bisa-bi
merepotkan dirimu. Aku juga tidak akan
penyakit mematikan yang mengancam nyawanya. Kanker mungkin bisa disembuhkan dengan ja
ingat rasa sakit setiap kali melihat bayi itu.Tida
ereka berdua sudah mati dan hanya ada aku