Hanin & Wahyu
an mereka bersantai
ecil tetapi teras dan hala
kit
i yang terbuat dari ka
pegal tadi karena duduk
kit merasa rikek
hilir mudik membua
t duduknya seakan-akan me
di rumah kontrakan
kotor kalau sudah ada an
a lagi di pantai, benar n
mati angin yang
ng, apalagi ada segel
oh!" sahutnya yang sengaja
ks
ka masuk angin, jad
lau dua-duanya sakit mala
Susi dala
emuran yang sudah kering kar
membuat
ya kerin
atikan Susi yang
aupun sudah hamil besar
alah lebih agresif dengan
gak apa yang dikatak
dikit saja, usahakan kala
bersih atau tidak, atau s
al harganya, biaya
an jangan sampai masuk rum
au orang miskin seperti k
saudara p
dipinjamkan katanya
pelit loh, Sus, cuma mal
ar, tetapi Susi tidak meng
di siang teng
nggak sih?" tany
ima
Mbak!" sahu
tkan dong, ingat t
dengan baik loh!" si
ska bukan raja, ka
rga harus pengertian, aku
pembantu yang ngerjakan,
i sambil
k ada teh maupun
gi dengan sedikit memaju
pa
ebentar saja
uatnya, sudah di bil
e
k nggak sopan gitu,
erak, apalagi bawa yang
ungut Suratman yang m
harus membela istr
inggal menghit
ni memang nggak li
bantal, tetapi lagi hamil
u situ kan baru
banyak gerak, jangan
menyuruh temannya kerja
g ngajarin aku toh
penting dia nggak stres
diri, nggak tahu kenapa?"
anjak dari te
gatur-ngatur istr
Mas Ratman, nggak lihat
upaya dia nggak stres di
trinya di balas dengan
skin manggilnya Saya
Min," ejek
memanggil Susi de
istri itu hanya te
dan Siska yang selalu memb
i ini si Suratman,
nyum
eberapa ibu-ibu se
usi, lalu memanggil dan
mana siang-siang
perhatian me
ibu hamil ini raji
entar lagi lahiran loh,
kalang kabut saat mau ke
asi
dah Bu, yang pent
gal angkut," sahu
a toh datang, mau
a makan, ya toh, hayuk nga
Suratman dan Siska ha
alas saja di rumah
erjaa
an kalau makan kita
deh, hidup itu nggak usah
dengan
uma duduk-duduk saj
il besar masih bisa ngerja
ai!" celetuk Bu
apa ada pembantu
ng kaya tinggal perintah b
memang malas masak
luar, makanya pembantu
mau minus es teh, t
habis makanya dia
a gula, iya k
at Suratma
as Suratman ini, g
up rukun sudah saudara ke
a rumah," celetuk
ama saudara harus s
tua kalian dulu yang selal
uarga," sahut Bu
di depan Ibu-ibu ta
salah satu uang kertasnya
engan tangaratus ribu buat Su
uang suaminya ke
bagaimana toh, tad
kan dulu sekalian mau bel
a kan, Mas?" tanya Susi
uang yang ada di
apa sekali-kali be
apalagi kita sering jug
terseny
ucapannya lalu dip
nada
malu banyak ibu-ibu s
salah sepele seperti ini,
ya, kalau sampai mereka t
wajah gantengku ini?" Su
agar d
tus ribu gara-gara
panggil Ibu-ibu itu yang b
am
angku, jangan mara
ku!" Suratman bersedih k
mb