Hanin & Wahyu
sudah menjadi orang tua, duh gemas ba
tno," jawabnya denga
tnya ... duh makanya Sus, kalau lagi hamil itu perawatan juga dong kasihan banget ba
nya seperti aku ini, masa kamu biarkan Susi nggak terawat ban
rkomentar nggak jelas, lebih baik kalian pulang deh, aku mau me
sudah seharian di luar," sahut Bu Retno yang geram
lama-lama di tempat seperti ini, oh ya Min,
as, perasaan kami nggak perna
bilku, berarti jatuhnya nyewa dong dan bensinnya memang gr
saya bayar Mas?" ta
karena kamu adalah saudara kembarku cukup baya
mi ke rumah bidan dekat,
lalu kere sih, uang segitu nggak punya?"
rti kita, pahalanya besar loh Mas, katanya Mas Ratman itu adalah orang dermawan di kampung ini, malu dong samp
elum kita meninggal tidak baik meninggalkan hutang kepada keluarga, kas
sa minta makan sama orang miskin, alasannya banyak banget deh, gil
urahmi sesama keluarga, wajar dong kalau aku me
tulan saja, namanya juga rezeki
bertanya tentang uang bensin, nggak boleh loh menzalimi saudara
sama saudaranya gitu, apa kata warg
udara sendiri kok mintanya!" ce
a lain. Mereka memakai bahasa isyarat yang hanya mereka yan
i kode alis kalian, mau hutang apa nggak nih, ata
ya harus dibayar lah. Kamu nggak mau kan nanti kalau meninggal dikejar-kejar hutang
las membantu aku, ternyata bayar toh, te
ja uangnya, toh kita nggak mau juga hanya masalah ini kita me
annya sudah mengantar Susi ke rumah
ra ya tolong menolong itu wajib huk
ggak jauh-jauh amat, tetapi uang bensinnya mahal banget, sedangkan kita nggak bilang mau ganti
ng harus bayar dong, masa gitu saja harus di
debat di sini hanya masalah seperti ini," ucap
puluh ribu dan dua puluh ribu. Susi juga mengorek dari isi d
rogoh dalam-dalam saku celananya merasa iba dan sangat miris, tetapi dia tidak mau terlalu mencampuri u
pa ya?" tanya Suratmin dengan menyerahkan uang y
leh Suratmin dengan sedikit di tekuk
akai uang beginian lagi, miskin amat sih hidup kamu, Min!" Sura
a uang, begini jadinya sok-sok an sih, rumah bidan kan dekat c
rapa sih?" tanya
a sih nggak banyak cuma tiga puluh dua
saja kok repot," sahut Bu Retno sembari mengeluarkan u
udah banyak membantu kami, nggak enak rasanya kalau Ibu yang
ilang begitu, saya ini
ribu rupiah, bahkan kamu sempat mendonorkan darahmu buat Bapak, padahal kita
ntuk keluarga Ini, jadi terima lah, Nak," jelas Bu Retno da
ima kas
angan sampai kamu amnesia bilang belum bayar, ingat itu!" ancam
ak," ucapnya bahagia karena bisa mendapa
pek aku di sini, ayuk Sayang!" ajaknya
a-tiba pemilik warung makan tempat Suratmi
n tidak percaya dengan kedatangan tamu yang