icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Alkisah Bunga Teratai

Alkisah Bunga Teratai

Penulis: brotheract
icon

Bab 1 Pertemuan ya

Jumlah Kata:1225    |    Dirilis Pada: 12/05/2023

yang sama dan posisi punggung mereka saling bersentuhan. Saling membelakangi dan pandangannya mengedar ke segala arah. Di

engar untuk sekarang adalah suara langkah kaki disertai suara pijakan ranting kayu tergeletak di tanah. Suara itu

ereka yang mungkin menjadi ancaman. Mereka tidak akan bisa keluar dari tempat in

laupun dia sedang mengawasi wilayah sekitar, bola matanya sejak tadi tidak berpindah ke seorang gadis dengan rambut pa

n pertanyaan dengan serius. "Kebetulan ketemu di sini nih, lebih baik lo jujur. Gak

hnya yang bertanya. "Kenapa? Lo penasaran sama gue?" jawabnya setengah mencibir dan terkesan tidak mau terlibat

an raut wajah ingin tahu. Berbeda dengan gadis berambut gelombang itu yang justru member

dah buruk di depan mata. Dia ingin segera mengakhiri drama singkat yang terjadi tanpa direncana, bahkan dia diseret ke te

kasar l

pembicaraan mereka. Hal itu membuat mereka kompak mengalihkan pandangan ke asal suara. Mereka juga kompak tidak membalas. "Kalau

ak langsung juga menutup pembicaraan singkat. Dia sadar ada yang

tu juga dengan gadis berambut gelombang. Dia juga tidak ingin melanjutkan pembicaraan ini k

mengembuskan napas berulang kali, seperti baru saja melakukan lomba lari dengan jarak sejauh satu kilometer. Mereka juga k

lagi yang perlu diwaspadai. Semua itu sudah berakhir. Mereka bisa pulang tanpa

engalihkan atensinya menatap tajam. Ada banyak pertanyaan yang terlintas di kepala dan ha

mata menatapnya. Termasuk juga sang objek yang menjadi sasarannya―gadis bera

kan mata. Sepertinya sulit untuk menerima kenyataan yang terjadi ke

nantang sang lawan bicara yang penasaran dengan identitasnya. "Gue juga gak perlu jawab perta

lo, bre

sti tahu karena bisa baca p

ala. Dia tidak mau dipancing lagi karena hal itu akan semakin membangkitkan emosi. "Benar. Gue bisa baca pikiran oran

s itu, gadis berambut pendek yang mengenakan T-shirt polos berwarna merah

anya dia yang pikirannya gak bisa gue baca," tambahnya yang kemudian menunjuk satu orang. Arah tunjuknya ke seorang gadis yang meng

lengan pendek berwarna putih dengan motif tulisan kapital bersuara. Dia menyimpulkan segala perca

b sang puan yang akhirnya mengakui. Dia lelah karena disudutkan berkali-kali. Pengakuannya membuat semua orang terke

ata bulat sempurna seperti bola. Wajahnya tampak ingin ta

a," jawab gadis berambut gelombang dengan singkat berd

aca masa depan. Raut wajahnya terlihat takjub seperti bertemu dengan orang baru. Sedangkan gadis i

i bunga mimpi yang pagi itu dibangunkan oleh suara ayam berkokok. Suara itu membuat Jingga―gadis berambut gelomb

l di sebelah ranjang dan membukanya. Satu buku catatan kecil beserta pulpen diraih sebagai awalan pada hari ini. Dia menuliskan apa yang dilihatn

entar di bawah! Cuci mu

i. Oleh karena itu, Jingga buru-buru meletakkan catatannya

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka