Kontrak Cinta Dengan Iblis
ari tadi telah tercium bahkan sangat men
, seketika langsung berhasil membuat Aluna yakin beribu-rib
, Aluna tetap merasa bahagia. Karena akhirnya ia bisa
untuk masuk ke universitas Indonesia i
selama hampir 3 tahun ini. Aluna hanya menganggur dan terkadang bekerja separuh waktu di berbagai toko kecil.
sa berkuliah pun seketika harus ia kubur dalam-dalam karena fa
mnya telah diberikan oleh Denias itu. Akhirnya, seluruh keputus-asaan yang dulu per
untukku? Lalu, bagaimana kamu justru memilih universitas ini untuk kita datangi?" bisik Aluna y
embisikkan kalimat yang ingin gadis itu katakan kepada dirinya pun, se
yang berada di sampingnya itu. Mulai memandangnya d
adis itu. Membuat Aluna yang mulai berpikiran tidak-tidak t
tanya dalam-dalam ketika Denias benar-bena
men
meni
a berhasil menyentuh pori-pori wajahnya. Dan tentunya, semuanya
tasimu itu? Segeralah buka matamu, Aluna. Orang-orang kini sudah menjadikanmu sebagai sorotan mereka. Dan sepertiny
dip-ngedipkan matanya, berharap dengan melakukan hal itu maka
kitarnya. Dan benar saja, ada begitu banyak mahasiswa maupun mahasiswi yang
tajam ke arah dirinya itu, Aluna pun lalu mengalihkan tat
merapikan pakaiannya seolah-olah dirinya telah melakuka
a memecahkan keheningan yang sebelumnya
tau bukan? Kamu akan melakukan hal yang tidak pernah di duga-duga. Lagipula apa salahnya aku bertanya seperti itu? Aku hanya penasaran dan butuh
tampak salah tingkah karena telah tertangkap bas
hirnya meminta gadis itu agar mengikuti langka
gan lainnya yang berhubungan dengan tempat koridor ini. Silahkan untuk kalian semua, kembali ke
pun mahasiswi yang sebelumnya tampak menonton dirinya dan Alu
u, untuk mengawasi dirimu, Aluna. Dan untuk pertanyaan kamu yang bertanya, mengapa aku memilih universitas ini untuk memasukkan dirimu. Jawabannya adalah karena universitas Indonesia ini adalah universitas impian kamu. Dalam projek ini, pihak kami akan
kkan kepalanya yang menandakan jika gadis itu pe
un seketika langsung te
untuk pendaftaran kamu di universitas ini. Kamu sudah siap, bukan? Untuk menjadi ma
terpana. Entah datang dari mana bisikan itu, hati dan telinga Aluna seketika mengata
ra, kan?" sambung Denias kembali setelah beberapa saat mend
pundaknya, membuat Aluna seketika te
bener-bener udah gak sabar buat kuliah di sini! Jadi, mari kita segera menyelesaikan
dengan langkah yang cepat tanpa tau d
tingkahnya. Aluna pun akhirnya baru sad
a di mana, yah? Kok jadi aku yang mimpin jal
turan dari mulut gadis itu pun seketika
ya kayak orang bego gini," balas Denias sembari
saja mulai mengacak-aca
rsesat lagi," ucap Denias yang seketika berhasil
a. Pria itu berhasil membua
*
! Buruan! Sini!" ucap Aluna dengan suara berbisik nya
a Aluna yang akan menjadi mahasiswi baru di dalam kelas itu pun, seketika langs
alisnya, pertanda jika gadis itu mengisya
di dalam sana. Apalagi penampilan aku? Ini gak terbuka, kan? Aku bahkan belum belajar apa-apa Denias! Gimana kalo misalkan nanti aku justru gak bisa jawab dan gak p
dilontarkan oleh Aluna itu pun, dengan cepat berhas
rnama wanita itu memang benar-benar cerewet dan
uh gadis yang ada di hadapannya itu agar tidak la
aya diri kamu. Untuk kali ini, it's okay. Asal kamu bisa percaya sama diri kamu. Lagipula hari ini juga kamu hanya akan ada kelas sama aku. Jadi, tenang aja. Aku akan mengajarkan dengan perlah
s mengikuti kemana saja lan
ria itu. Semuanya Aluna serahkan dan p
*
da pagi menjelang siang ini. Namun, sedari tadi juga, De
fas panjangnya itu, yang pasti dirinya sudah merasa lelah d
unggu Denias. Tiba-tiba arah pandang Aluna pun ter
favorit Aluna. Di mana pun dan kapan pun Aluna
uga dengan semangat 45-nya ak
k memiliki uang barang sepersen pun. Dompetnya kan jelas-jelas waktu i
erwajah karisma dengan bola mata berwarna merah
s saat ini. Hanya Denias satu
ebrak pintu ruangan Denias itu. Membuat Denias yang semula foku
isebut berlari itu pun, membuat Denias
ting banget! Ayo, Denias! Buruan! Nanti orang itu p
ya. Namun, saat melihat bagaimana kuatnya permohonan yang gadis itu
an merapikan mejaku dulu," balas Denias yang justru saat pria itu berdiri malah langsung
itulah yang saat ini m
li, bang!" teriak Aluna sembari melambai-lam
n dari ditariknya dirinya adalah untuk sebuah jas
i wajah Aluna penuh dengan berseri-seri bahagia
kir sempurna di wajah Denias. Dan tak lama setelah itu, jasuke ya
tutur sang penjual yang membuat Denias mengambil dompe
ahkan oleh Denias. Penjual itu justru hanya meng
a seperti tengah
sekarang. Jangan-jangan nih cewek
angsung saja membulatkan matanya sempurna dan bergegas menutup
" ancam Denias dengan aura s
*