Kursi Panas di Kantor
ang entah sudah berapa kali sukses singgah dalam mimpi-mim
imu saja yang terlalu kegeeran!" jaw
nggal dan menghadap Akira yan
waktu yang bersamaan ketika
diam sesaat, sebelum Akira
icara apa?" tanya Akira seraya
masih belum bisa mempercayai Akira seratus pers
akhirnya menghela
ingin menekankan, anggap saja malam itu tidak
an keningnya. Dia tidak setuju dengan
a lakukan tidak pernah ter
as. Meskipun dia mencoba sekuat tenaga untuk tidak mengungkapkan emosinya
ta nggak perlu bicarakan hal itu lagi, apalagi d
gorek kembali luka dan harga diri Akira yang pernah tergores
aupun perpisahan yang wa
an kejam juga ya," ucap
kukan tiga bulan lalu kepada saya, pasti dia sudah dianggap sebagai
erupa? Seperti yang kamu lakukan waktu itu, huh?" tany
merah ketika mendengar tu
tu, deh!" ujar Giselle m
kan sejak tiga bulan lalu kalau kamu mau bicara dengan jujur!" balas
i malah berbalik
adi, dia bahkan hampir berteriak, "Kan ka
a. Bisa gawat kalau perdebatan mer
bertemu lagi hari ini, setelah sebelumnya kamu k
bertanggung jawab setelah kejadian waktu itu? Atau setidaknya mengantarkan kamu pulang dan memastikan kamu
ruang kepada perempuan itu untuk menyelanya sebelum dia bisa mengungkapka
u," ungkap Akira sambil mengangkat telunjuknya, tanda universal
macam itu, tak kuasa menahan emosi dan a
angat menggurui, dan aku tak suka itu!" ban
elle. Baru kali ini dia berdebat heba
n satu-satunya melihat ini, sudah pa
inya sudah mulai naik ke permukaan dan itu menyeb
li suaranya dan juga mengubah gesturnya agar tidak terlihat 'mengintimidasi' dan 'mend
i. Diskusi seperti ini lebih baik kan, Giselle?" tanya Akira. Dia meminta izin kepada perempuan
Giselle sambil bersungut kecil. Untungnya Akira melihat
ia menyerah dan tak ingin berdebat seperti t
i kamu juga perlu tahu, aku tidak suka dicampakkan seperti itu. Jika kamu tidak suka dengan apa yang kita lakukan, kamu bisa bicara dengan jujur de
hormati perempuan oleh
dan terakhir kalinya untuk Akira. Maka dari itu, dia perlu mena
ika kamu tidak mengatakan apa-apa, apalagi ketik
yang kamu inginkan?" pertanyaan Akira disambut
mendengar ucapan
eperti bingung untuk menyampaika
g terjadi malam itu," ujar Gisel