icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kursi Panas di Kantor

Bab 3 Senin Pagi

Jumlah Kata:1178    |    Dirilis Pada: 08/05/2023

ini dengan semangat baru. Ini adalah hari per

Conv

secara skala besar dengan perusahaan top 4 konsultan

ah campuran Jepang dari Ibunya – Miyaki Honda, dan setengah l

bertebaran di Jakarta. Mengais rezeki dan meniti karir di berba

annya yang biasanya selalu dilengkapi dengan kemeja, dasi sutra dan terkadang memakai

na kaos dengan warna monokromatik seperti hitam, putih dan abu-abu, celana kapri atau jeans

a headhunter yang sibuk mencari seorang kandidat untuk posis

ada salahnya untuk mencoba melihat kesempatan ini dahu

unya saja, Mas. Saya coba

yang begitu gigih untuk menawarkan Akira proses intervi

ujuk Akira untuk menerima tawaran menarik serta jenjang karir instan lebih cepat

ni kita bisa latihan

yata adik laki-lakinya, Akito. Tak lama satu pesan lai

waktumu untuk resital b

adiknya, Akira berinisiatif untuk menelepon ibun

tama segera terangkat, dan

gi-pagi menelepon? Ada apa?" tanya

an selamat pagi. Ah, dan juga ... hari ini aku ma

ana kantor barumu, ne?" tanya sang ibu dengan loga

mengunjungi rumah," ucapnya sambil membawa

kan kare daging kesukaanmu." ja

ungan ditutup dan Akira si

ia sudah rapi setelah sebelumnya dia berolahraga jogging di sekitar rumahnya, lalu m

– jika tidak dalam waktu sibuk, jaraknya tidak terlal

dia berangkat naik mobil Pajero Sport berwarna putihnya yang berhasil dibeli lunas sec

, dan tidak pergi menghamburkan uang dengan menghabiskannya demi gengsi membuka table atau mentraktir temannya pergi ke Bali de

jadi lulusan baru dengan mobil baru ini. Kini dia hanya perlu memikirkan cara dan menabung sert

terletak di Pristi

tinggi di kawasan sentra bisnis ini, dan menja

im yang terdiri dari satu senior consultant dan beberapa junior consultant yang bisa ditambah atau dikurangi t

rasakan beberapa orang, atau perempuan lebih tepatnya berbisik-bisik dan be

isik satu orang perempuan d

yang ternyata suaranya lebih kencang sehingga membuat beberapa ora

di antaranya adalah pria senior berumur di atas empat pul

adi objek pembicaraan ini adalah dirinya. Siapa tahu mereka memang

Astaga!" desis satu orang perempuan y

t's

inya hampir lima puluh persen dia yakin kalau

ngan wajah asli Indonesia seperti kedua

ya yang mungkin menyerupai ido

ng. kelemahannya adalah jika dia malu, mabuk, atau capek set

an oleh situasi yang membuatnya kikuk atau gelagap

astinya memiliki jutaan penggemar. Tapi tetap saja, dia merasa risih dibicarakan secara

di belakang Akira akhirnya berdehem keras dan memecah kehebohan yang terjad

Akira bisa keluar dari lift dan

an indeks perusahaan yang terpampang

elihat kantor tempatnya bernaung mulai hari ini, yang bergaya modern minimalis dengan sentuhan earth tone yang dido

nuh semangat sebelum membuka pintu kaca kant

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 PROLOG2 Bab 2 I hate Friday!3 Bab 3 Senin Pagi4 Bab 4 Tensi Tinggi5 Bab 5 Pertemuan Kembali6 Bab 6 Taruhan7 Bab 7 Konfrontasi8 Bab 8 High Stake9 Bab 9 Let's seal the deal10 Bab 10 Makan Siang di Kizahashi11 Bab 11 Akira dan Keluarga12 Bab 12 Akira dan Adiknya13 Bab 13 Makan Malam Keluarga14 Bab 14 Migrain15 Bab 15 Kedai Morning Mist16 Bab 16 Kedatangan Mama17 Bab 17 Brunch di The Opulent18 Bab 18 Kelana Sastrowilogo19 Bab 19 Salam Kenal, Giselle20 Bab 20 Akira dan Mantan Pacar21 Bab 21 Tawaran Lunch Meeting22 Bab 22 Jangan Panggil Saya Pak!23 Bab 23 Bertemu Darius Danudihardjo24 Bab 24 Presentasi di Hadapan Darius Danudihardjo25 Bab 25 Cekcok di dalam Mobil26 Bab 26 Kekhawatiran Rindi27 Bab 27 Ajakan Makan Malam28 Bab 28 Kumpul-kumpul di Infinite Sky29 Bab 29 Work Hard, Party Harder30 Bab 30 Dance With Me31 Bab 31 A Stolen Kiss32 Bab 32 Woof Woof!33 Bab 33 Menghindar34 Bab 34 Project Pitching35 Bab 35 Kontak Personal Assistant Saya36 Bab 36 Gesekan Antar Partner37 Bab 37 Rencana Lembur Bersama Akira38 Bab 38 Lembur di Ruang Cendrawasih39 Bab 39 Let's Have a Dinner40 Bab 40 Pecel Ayam Cak Malik41 Bab 41 Mantan Menjengkelkan42 Bab 42 Kejutan di Morning Mist43 Bab 43 Mampir ke Rumah Akira44 Bab 44 Pemicu Keributan45 Bab 45 Tristan46 Bab 46 Perubahan Antara Mereka47 Bab 47 Masak Bersama48 Bab 48 Netflix and Chill (I)49 Bab 49 Netflix and Chill (II)50 Bab 50 Gestur Manis Akira51 Bab 51 Sarapan Bersama52 Bab 52 Lift Basement53 Bab 53 Penyesalan 54 Bab 54 Menghindar55 Bab 55 Meeting Dengan Diraja Sudibyo56 Bab 56 Tak Bisa Menghindar57 Bab 57 Nasi Goreng Pedas dan Sei Sapi Sambal Lu'at58 Bab 58 Pertengkaran59 Bab 59 Friends with Benefits60 Bab 60 Undangan Mama61 Bab 61 Act I (18+)62 Bab 62 Hipotesis Bisnis63 Bab 63 Tawaran Menarik64 Bab 64 Kemajuan65 Bab 65 Anything you want, baby!66 Bab 66 Rumah Akira67 Bab 67 Seribu Pertanyaan Menyiksa68 Bab 68 Pelajaran Catur Pertama69 Bab 69 Pillow Talk70 Bab 70 Pagi Hari71 Bab 71 Mood Akira72 Bab 72 Perebutan73 Bab 73 Mencari Udara Segar74 Bab 74 Dating75 Bab 75 Sambutan untuk Giselle76 Bab 76 Sebuah Pencerahan77 Bab 77 Geng Mahogani78 Bab 78 Boleh Gabung Nggak 79 Bab 79 VVIP Section80 Bab 80 Serangan Andin81 Bab 81 Resolusi Akira82 Bab 82 A Confession83 Bab 83 Minggu yang Penuh Kejutan84 Bab 84 Dinamika Giselle dan Mama85 Bab 85 Project Deal!86 Bab 86 Rumor Kejam87 Bab 87 Curhat Kepada Akira88 Bab 88 Pasang Badan89 Bab 89 Menenangkan Giselle90 Bab 90 Sidang dengan Pak Hasan91 Bab 91 Bantuan Nero dan Raka92 Bab 92 Secercah Titik Terang93 Bab 93 Keluarga Giselle yang Disfungsional94 Bab 94 Keseriusan Akira95 Bab 95 The Question96 Bab 96 Kebenaran Terkuak97 Bab 97 Interogasi98 Bab 98 Collateral Video99 Bab 99 Dropped the Bomb100 Bab 100 Keputusan Pak Hasan