Aku Membuat Kesepakatan Dengan Iblis
a jam y
rsikap sangat sopan dan me
n ia sedang mabuk. Ia mengerut
takannya sebelumnya? Mungkin ia harus le
aku untuk bertemu dengannya. Apakah mobilku i
embut sebagai respons. Seolah ia menemu
bohongiku–" kemarahan Eva meledak karena
mnya memudar saat ia melihatnya d
amu, sayangku...sangat mabuk. Aku yakin kamu bahkan tidak bisa mengeja namamu sendiri, apalagi mengejanya mundur. Jadi,
ku tidak mabuk!" Sua
menyadari betapa tidak stabilnya ia berdiri dan ia mengangkat tangan kki itu melangkah maju untuk
Eva jatuh ke dalam peluka
mahmu? Atau apakah ada orang yang bisa kuhubungi un
iknya, terdapat sedikit rasa khawatir untuk wanita yan
u rapuh sehingga angin kencang saja bisa membuatnya terbang. Ia m
gan suara datar setelah beberapa detik menghilang
tanya sebelum ia menurunkan kelopak mata tebal dan panjang
siapa... tidak ada yang bisa saya hubungi." Ev
orang asing. Dia bisa merasakan keteguhan tekadnya. Dia harus memberinya pujian karena tidak hanya meleleh menjadi tumpukan air mata meskipun dia mabu
ebelumnya di bola mata yang jelas itu, tetapi sekarang me
ni juga. Oh... dan saya tidak berpikir bijaksana bagi saya untuk mengemudi, jadi Anda yang mengemudi."
sebelum menopang kepalanya lelah di sandaran kepala. "Baiklah, sekarang kemud
hanya diam-diam menatapnya. Eva membuka matanya ketika dia tidak mendengar mes
a bergerak. "Mengapa kamu tidak menghidupkan mobil? Apa yang m
Dia mengambil tasnya, tetapi setelah meraba-ra
an?" tanyanya lelah setelah me
Eva melihat dua orang yang saling berpelukan tepat diatas bumper mobilnya. Wanita itu m
n itu, tetapi ketika pria itu membawanya
mobil itu berakselerasi k
ia hanya menatapnya seolah menikmati waktu untuk melihatnya. Dia merent
ya dia tidak pernah kehilangan kendali dalam situasi apapun
an menyesal," matanya melebar ketika dia tiba-ti
ahan yang hampir keluar. Tenggorokannya bergerak dan kemudian tangannya hampir menyentu
amun, protesnya terlambat karena suara mu
t dia merintih dan muntah lagi. Bau asam lambung yang bercampur d
kepalanya sambil memegang rambutnya deng
ngnya menjauh darinya. Tetapi sebelum dia bisa memb
terdiam sejenak sambil masih
ecil." Bisiknya ketika dia meletakkannya kembali di
u pengawal besar di pintu bar. Pengawal itu cepat mendekatinya,
di bawah angin malam yang sejuk. Dia terlihat seperti dewa
mobil itu. Kemudian akhirnya dia masuk dan duduk di kursi
an mengatur posisinya sehingga dia duduk dengan nyaman di pangku
an membawamu ke neraka sekarang, nak. Kamu benar-benar tidak