Pesona Pelayanku
m, Mayumi kembali tercengang. Kamar ini sangat luas, dan kemungkinan berukuran lebi
an itu sudah ke luar meninggalkan kamar tersebut usai meletakkan pe
r dan celingukan sepe
. Bagaimana ini?" Mayumi be
untuk ke luar. Rumah ini sangat besar, untuk sampai di kamar ini saja membutuhkan waktu karena ada bebera
Perlahan ia membuka pintu supaya tidak menghasilkan suara. Begitu k
u bisa terjebak di
au keadaan berharap
a sudah melewati satu ruangan, Mayumi berdiri sambil garuk-garuk tengkuk. Tempat ini sun
arang?" decak Mayumi s
kan satu telapak tangan pada mulurnya. Masih sambil sedikit membungkuk, Mayumi menoleh ke
on
tag
il saat tiba-tiba sudah ada seorang
a di sini?" tan
ung harus apa saat ini. Ia harus kembali pulang, tapi
tegur pe
iya,
bisa say
hingga ke ujung kaki. Dari tampilan dan cara
u bertemu Tuanmu
Frans sedang diperiksa oleh
seorang pangeran saja. Mayumi tidak sad
a ada yan
wajah tegak. "Kalau begitu, di mana aku harus menunggu?
gu saja sampai Tu
ah ini jauh dari pusat kota. Mayumi ingat betul jalanan yang ia lalui penuh dengan pepohonan besar dan b
ga tempat duduk keluarga di belakangnya. Ada dinding kaca yang memperlih
di sini. Saya ambi
menga
mi sebelum pelayan i
ona. Ad
amu siapa? Supaya aku tidak
enyum ramah. "Pa
iklah,
dua lima menit kemudian kembali dengan membawa nam
ana meletakan nampa
raya sedikit mering
ludah. Dan ketika Liana sudah berlalu pergi, sudah tidak tahan lagi, Mayumi mengambil dengan cepat satu poto
i!" mulut masih penuh t
kh
u. Seseorang berjas hitam dengan kulit coklat sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan
nta anda datang,
i menelan ludah d
saya a
erapa tombol di sampingnya. Apa itu pintu lift? Mayumi kembali
rjalan. Dan Ketika sampai di sebuah pintu paling ujung, pengawal i
. Tuan Frans s
mana dan bersama siapa, yang jelas mereka semua adalah orang asing yang pastinya tidak tahu asal-usulnya. Mabaring di atas ranjang dengan bantal yang sedikit t
adaan kamu?"
g kamu lihat
ku jelas tidak tahu bagai
kin maju hingga lebih
ra pergi dari rumah ini, tapi kamu harus
asih," uc
sedikit men
uk membicarakan perjanjian tidak resmi i
egera pulang. Ibuk
n pulang? Ini su
"Aku tidak mau ibu
ah. "Memang ada seorang ibu yang bena
t mendengar kalimat i
Yang kutahu, ibu hanyalah orang
iasa saja. Mayumi dibesarkan oleh ibunya penuh kasih sayang dan tidak pernah ada
uku tidak begitu. Aku hanya ingin pulang saat ini,
i mulai dari ujung kepala dan kaki. Sungguh kumuh dan
ma, sama-sama penggila uang,"
*