Pesona Pelayanku
tah ke mana. Mayumi tidak mau peduli, mala mini hidupnya terlalu kacau untuk mengikuti masalah oran
imana sekarang?
aut wajah cantik kini sudah kusam pe
ari
masuk ke dalam semak saat seseorang
eorang pria yang posisinya ki
mi buru-buru mundur menjauh, tapi sat
ggu
njur panik. "Aku akan berteriak ka
dengan kedua tangannya, dan
ang kesa
an suaranya. Mayumi kini menunduk menatap pria itu y
sedang kesakitan. Oh, tunggu dul
an gerak perlahan, tapi lagi-
u. Aku akan bayar ber
erapa pun itu berapa? Dengan bod
tanya Mayumi d
ngguk. Aku punya banyak uang. Sekali
elik tajam. Angkuh sekali pria ini. Dia sedang kesakit
tahan lagi. Aku sudah k
lanya untuk memantau keadaan. Kemudian, Mayumi kembali t
aku harus apa
aja taks
ke
ngamati wajah yang sedang meringis menahan rasa sakit itu. Wajahnya tampan, tidak ada jerawat sepertinya, tapi dari sorot
n datang. Dengan dibantu sopir taksi, May
e mana, Nona?"
ke arah pria
ayumi belum pernah mendengar letaknya ada di
up tinggi. Hal itu dilakukan karena p
akit saja?" tanya Mayumi. "Kamu
ah," tega
us sepanjang jalan. Suasana di depan sana tampak sepi dan menyeramkan karena tidak ada sama sekali mobil yang meli
encang dan badannya gemetaran panas dingin. Namun, sekitar lima menit kemudian, di depan san
tu? I
badan mengamati ke luar sana.
ti di depan pintu gerbang. Pria itu mena
tekan tombo
ekarang berada di hadapannya itu. Sambil melongo dan terkagum-kagum, Mayumi berdiri sambil memegang ri
di sini!" hardik pria itu sa
beberapa kali. Tidak perlu menunggu lama, tiba-tiba gerbang itu terbuka dengan sendirinya.
saja,
uh dari pintu masuk utama. Sementara Mayumi, dia masih si
elayan lain untuk ikut membantu. Dari depan pintu gerbang yang masih terbuka, Mayumi berdiri mengamati mereka-mereka yang sudah heboh membantu
nita menghentikan langkah Mayumi ya
Tuan itu. " Mayumi menunjuk ke arah Frans yang sudah
Mayumi masuk ke dalam sebelum akhirnya pintu
gat mewah. Ada jam besar yang terbuat dari kayu, ada juga patung besar seorang yang sepertin
" ucap Frans seraya ber
yang man
uh saja pengawal menyiapkan
ngangguk. "Saya juga sudah pangg
yang ke luar, dan kalau bukan Arkan kemungkinan besar sudah pingsan. Namun, sepertinya luka di bagian perut yang ti
ni besok. Rasa sakitnya saat
alan!" har
ya Tuan Jaco
elas aku tidak ada hubungan dengan Wanita i
*