icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Penakluk Direktur Muda

Bab 4 Perspektivisme

Jumlah Kata:1505    |    Dirilis Pada: 27/03/2023

ntut untuk memiliki pasangan pengganti. Arnav tidak mengira bahwa dia akan mendapatkan penawaran menikahinya, meskipun hanya sebagai penggan

rgerak untuk mengancamnya dari belakang. Atau bahkan mungkin sebelum itu? Seperti saat asistennya mempersilahkan wanita itu masuk kemudian ia dapat mengagumi cara berjalannya yang agresif namu

rius yang secara tidak sengaja meminta sebatang rokok pada dia misalnya? Mengingat kejadian itu dia jadi semakin tertantang. Tidak pernah d

a kenakan dan juga ucapan wanita itu membuatnya kian bersemangat. Meski begitu, sebagai figur seorang pria yang selalu

asi di wajah wanita itu. Dia ingin mengungkapkan seluruh praduganya. Ketidak asingan yang aneh diant

Arnav curi darinya. Tapi pria itu lebih pintar, dia menyembunyikan masker itu

ok. Pria itu bahkan lebih lega melihat versi suara ini dibandingkan suara yang beberapa saat lalu dia gunakan u

narik perhatian itu terbeliak. Arnav tahu bahwa ini adalah takdir yang telah digariskan Tuhan. Warna mata mempe

takan bahwa kita akan be

ati kepura-

hu aku adalah seorang director yang tidak akan mudah terkecoh oleh hal kecil

deb

t sebelum menjalani pernikahan yang sebenarnya? Terutama untuk situasi kita yang tidak lazim." Arnav be

as yang belum tersentuh dan memberikannya pada Raellyn. "Minumlah!" per

rharap keberanian wanita itu tidak goyah oleh sebuah gertakan kecil. Sebab nyatanya Arnav punya ego yang tinggi. Ia bukan tipe

tu tanpa keraguan. Dia mendorong gelas yang telah Arnav tawarkan. "Tapi bukan berarti aku menargetkanmu sejak awal. Urusanku disini untuk menuntut Arsene, tapi setelah tahu yang sebenarn

ahunya. Dia memang berbeda dari perempuan yang mengemis rasa cinta dari permainan handalnya diatas ranjang, atau sekadar meminta beberapa lembar uang kerta

sa aku salah m

yang beberapa detik lalu pria itu sodorkan. Sebab pria itu m

raduga yang terl

itu mendekat padanya, membuat sebuah gema layaknya lecut

gu pria yang lebih tinggi darinya itu. Menariknya begitu saja hingga pria itu tertunduk dan mereka bisa sejajar. "Panggil p

a itu mengitari leher Raellyn dengan tangannya, ibu jarinya meraba nadi yang berdenyut di pangkal leher wa

annya. Tapi ia bersikeras untuk mengabaikannya. Sentuhan ringan itu terhenti, dan dengan cepat Arnav menyadari

karang nampaknya kau tidak keberatan bila aku mencoba apa ya

pannya membeku. Jelas sekali dia tidak suka pilihan kata

Arnav mulai bekerja menelusuri rahang Raellyn. "Aku masih membutuhkan va

ar-u

rbilang nekat namun juga punya tujuan pasti untuk mengejutkan seluruh kepekaan yang dia perkirakan sudah pasti telah dimiliki

tua dalam letupan gairah. Raellyn hanya bisa terdiam kaku, wanita itu tidak bergeming meskipun kini Arnav telah menangkup wajahnya dengan k

il napas. Pria itu malah tidak sabar dan langsung mengambi

juga tidak menampik bahwa apa yang dia cecap dari diri Raellyn membuat ia geram sendiri. Entah me

an sejauh ini Arnav hanya bisa

ng gemetar hebat. Jelas adalah sebuah jenis respon lugu yang mengungkapkan seberapa murninya wanita itu. Tidak ada kelicikan, tidak ada rayuan, dan tidak ada sedikitpun keahlian yang terlati

kan indra wanita itu. Hasilnya punggung Raellyn yang melengkung, dan Arnav m

a lekuk tubuh Raellyn. Wanita itu refleks melepaskan dirinya dari ciuman Arnav yang penuh bahaya. Raellyn bisa melihat banyak sekali emosi yang ter

lelaki keparat!

seluruh amarah yang terikat. Bibirnya berkilauan oleh saliva atas penyatuan, ada seberkas rona merah di pipin

terlihat dua kali lipat lebih mempesona dan begitu

saat kau sedang marah. Mau la

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tuntutan2 Bab 2 Kedok yang Terbuka3 Bab 3 Flashback4 Bab 4 Perspektivisme5 Bab 5 Kesepakatan 6 Bab 6 Preparation7 Bab 7 Hari Pernikahan8 Bab 8 Pria Tamak9 Bab 9 Reuni Keluarga10 Bab 10 Uncle11 Bab 11 Empat Mata12 Bab 12 Reputasi Buruk Arnav13 Bab 13 Nyonya Rumah Baru14 Bab 14 Godaan Malam Pertama15 Bab 15 Sudut Pandang Pengantin Wanita16 Bab 16 Sudut Pandang Pengantin Pria17 Bab 17 Malam yang Panas18 Bab 18 Sentuh Aku, Istriku. Jangan Malu-malu19 Bab 19 Show Me, Your Love20 Bab 20 New Vision21 Bab 21 Pagi Usai Malam Pertama22 Bab 22 Api Cemburu23 Bab 23 Retak24 Bab 24 Keluarga Internal25 Bab 25 Not Bad26 Bab 26 Obrolan Makan Malam27 Bab 27 Satu Jam Perhari28 Bab 28 Ajakan Kencan29 Bab 29 Misteri Arnav30 Bab 30 Menggoda Raellyn31 Bab 31 Kencan Tak Lazim32 Bab 32 Semenjana33 Bab 33 Playful Kiss34 Bab 34 Bertikai35 Bab 35 Makin Parah36 Bab 36 Gundah37 Bab 37 Bekerja 38 Bab 38 Reuni Kecil39 Bab 39 Arsene40 Bab 40 Sedikit Perubahan41 Bab 41 Waktu Bersama42 Bab 42 No Respon43 Bab 43 Sibling's Conversation44 Bab 44 Rasa Penasaran Arnav45 Bab 45 Akhir Konversasi46 Bab 46 Better47 Bab 47 Jurnal sang Ibu48 Bab 48 Bertikai 49 Bab 49 Raellyn vs Arsene50 Bab 50 Jawaban Arsene51 Bab 51 Akhir Kisah Mereka52 Bab 52 Nyonya Chyntia53 Bab 53 Puncak Emosi54 Bab 54 Luapan Kemarahan55 Bab 55 Persetan Soal Cinta56 Bab 56 Konklusi57 Bab 57 Pergerakan sang Bunda58 Bab 58 Bertemu Muka59 Bab 59 Penengah60 Bab 60 What Next 61 Bab 61 Suami Nakal62 Bab 62 Sampai Lemas63 Bab 63 Paradigma64 Bab 64 Kabar Tak Terduga65 Bab 65 Sweet Dream Honey66 Bab 66 Afeksi 67 Bab 67 Arnav yang Manis68 Bab 68 Sarapan atau Kencan 69 Bab 69 34+3570 Bab 70 Intervensi 71 Bab 71 How it goes72 Bab 72 Istriku yang Nakal73 Bab 73 Saling Menaklukan74 Bab 74 Ranjang yang Panas75 Bab 75 Praduga Semata76 Bab 76 Apa lagi Kali ini 77 Bab 77 Flashback78 Bab 78 Kecurigaan Raellyn79 Bab 79 Terselesaikan Tanpa Drama80 Bab 80 Belanja Bareng81 Bab 81 Terpukul82 Bab 82 Memojokan Arsene83 Bab 83 Fakta baru84 Bab 84 Jeda85 Bab 85 Tamu86 Bab 86 Nostalgia87 Bab 87 Dimanjakan Suami88 Bab 88 Kelahiran Anak Pertama89 Bab 89 Perkara Memberi Nama90 Bab 90 Moment Berharga91 Bab 91 Obrolan Meja Makan92 Bab 92 Penyelesaian Luka93 Bab 93 My Happy Ending